KOMPAS.com - Refluks asam atau penyakit asam lambung naik terjadi ketika asam dari lambung naik dan menyebabkan gejala sakit maag.
Asam yang mengalir ke dalam perut kemudian mengiritasi lapisan dalamnya.
Ini merupakan penyakit jangka panjang yang menyebabkan sensasi terbakar di daerah dada bagian bawah karena aliran asam.
Asam lambung menghasilkan rasa asam di mulut, muntah, nyeri dada, masalah pernapasan dan keausan gigi.
Baca juga: Asam Lambung Mengamuk? Redakan dengan Cara Alami Ini
Sfingter esofagus bagian bawah, cincin otot di dekat katup lambung, biasanya menutup segera setelah makanan melewatinya. Namun, jika tidak segera menutup atau sering terbuka, asam yang diproduksi di lambung akan naik ke kerongkongan.
Dan hal inilah yang menyebabkan refluks asam atau penyakit refluks gastroesofageal (GERD).
Menurut Dr. Divya Choudhary, Kepala Ahli Diet, Max Super Specialty Hospital, penyebab utama refluks asam adalah stres.
Melansir NDTV Food, refluks asam pada setiap orang berbeda, dapat juga dipicu oleh makanan dan minuman yang berbeda.
Penyebabnya sering dikaitkan dengan gaya hidup, bahkan akibat hiatus hernia.
Pada kondisi ini terdapat lubang pada diafragma yang memungkinkan bagian atas lambung masuk ke rongga dada, yang menyebabkan terjadinya GERD.
Asam lambung juga dapat dipicu konsumsi alkohol, kafein, asupan serat makanan rendah, merokok, kurang olahraga dan asupan garam yang tinggi, menjadi beberapa alasan lain untuk refluks asam.
Baca juga: Waspada, 8 Makanan Ini Penyebab Asam Lambung Naik