KOMPAS.com - Croffle. Kudapan ini sedang tren beberapa pekan ini di jagad media sosial.
Banyak yang membagikan foto dan menyebutkan nikmatnya makanan yang namanya kependekan dari croissant waffle ini.
Bahkan, gerai yang menjual croffle dipadati pengunjung.
"My first time trying croffle, penasaran kok hype bgt, pas nyoba 'oh gini toh rasanya', yang penting udh gak penasaran lagi," tulis akun Twitter @aya_kagerou pada Kamis (5/8/2021).
My first time trying croffle, penasaran kok hype bgt, pas nyoba "oh toh gini rasanya" ???????????? yg penting udh gak penasaran lagi pic.twitter.com/KLbjR6EBrI
— aya_kagerou (@aya_kagerou) August 5, 2021
Apa itu croffle?
Melansir Bakemag, 7 Oktober 2017, menu croffle ini ditemukan oleh seorang pastry chef bernama Louise Lennox.
Croffle sendiri merupakan akronim dari croissant dan waffle.
Lennox membuat croffle dengan menempatkan croissant yang sudah diolesi mentega ke cetakan waffle.
Selain itu, croffle juga populer dengan berbagai topping seperti selai coklat, alpukat, daging, buah-buahan, dan lain-lain.
"Makanan selalu menjadi tren. Dengan berkembangnya media sosial saat ini, akan sangat mudah dibagikan," ujar Lennox.
"Anda ingin membuat sesuatu yang luar biasa dan croffle benar-benar luar biasa karena itu adalah salah satu makanan yang benar-benar Anda rela antre lama untuk memakannya," lanjut dia.
Lennox menjelaskan, ide di balik proses pembuatannya adalah bagaimana seseorang bisa mendapatkan croissant dan membuatnya lebih enak yakni dengan memasaknya dengan menggunakan cetakan waffle.
Dengan cara ini, croissant akan lebih gurih serta renyah.
Setelah diolah menggunakan cetakan waffle, Anda bisa menambahkan berbagai topping di atas croffle sesuka hati Anda.
"Kemudian, Anda bisa menaruh sedikit penyedap di atasnya, bahan-bahan yang berbeda dan pada dasarnya menjadi sangat lezat. Ini memberi cara makan baru croissant," ujar Lennox.