Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Obat yang Berpotensi Melawan Covid-19 Menurut Ilmuwan

Kompas.com - 03/07/2021, 21:15 WIB
Muhamad Syahrial

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Hingga saat ini, ilmuwan masih mencari obat paling ampuh untuk melawan Covid-19.

Sebuah penelitian dari tim yang dipimpin oleh para peneliti dari Milner Therapeutics Institute dan Gurdon Institute Universitas Cambridge, yang diterbitkan di Science Advances, berhasil mengidentifikasi 200 obat berpotensi melawan Covid-19.

Dalam penelitian tersebut, ilmuwan menggunakan kombinasi biologi komputasi dan pembelajaran mesin untuk membuat peta komprehensif protein yang terlibat dalam infeksi SARS-CoV-2.

Protein yang diuji itu merupakan protein yang membantu virus masuk ke sel inang hingga protein yang dihasilkan akibat infeksi.

Berdasarkan pemeriksaan jaringan menggunakan kecerdasan buatan (AI), para peneliti berhasil mengidentifikasi protein kunci yang terlibat dalam infeksi serta jalur biologis yang mungkin ditargetkan oleh obat-obatan.

Baca juga: Ilmuwan Identifikasi Dua Obat yang Berpotensi Melawan Covid-19

Saat ini, sebagian besar obat yang menjadi subjek atau telah melalui uji klinis dan telah disetujui menggunakan pendekatan molekul kecil dan antibodi untuk mengobati Covid-19.

Hasilnya, dilansir dari Medical Xpress melalui Kompas.com, dari 2.000 obat yang diuji, tim peneliti mengidentifikasi 200 obat yang berpotensi efektif melawan Covid-19.

Menurut para peneliti, 40 obat di antaranya sesuai dengan pendekatan yang mereka gunakan dan kini telah memasuki uji klinis.

Saat menguji subset obat yang terlibat dalam replika virus, para peneliti menemukan bahwa ada dua obat yang berpotensi mampu melawan Covid-19, yakni obat antimalaria dan obat untuk rheumatoid arthritis.

“Dengan melihat ribuan protein yang berperan dalam infeksi SARS-CoV-2, baik secara aktif maupun sebagai konsekuensi dari infeksi, kami telah mampu membuat jaringan yang mengungkap hubungan antara protein ini,” kata Direktur Milner Therapeutics Institute, Profesor Tony Kouzarides, ilmuwan yang memimpin penelitian tersebut.

Baca juga: 6 Obat Alami untuk Mengatasi Anosmia Akibat Covid-19

Dua obat yang berpotensi melawan Covid-19

Upaya mengidentifikasi potensi 200 obat yang disetujui dalam melawan Covid-19, para peneliti menggunakan pembelajaran mesin dan teknik pemodelan komputer terbaru.

“Dari jumlah tersebut, 160 belum pernah dikaitkan dengan infeksi Covid-19 sebelumnya. Ini dapat memberi kami lebih banyak senjata di gudang senjata kami untuk melawan virus Corona," kata Kouzarides.

Dengan menganalisis jaringan saraf tiruan, tim mengklasifikasikan obat berdasarkan peran menyeluruh dari target mereka dalam infeksi SARS-CoV-2, yakni replikasi virus dan respons imun.

Mengambil subset dari yang terlibat dalam replika virus, para peneliti kemudian mengujinya menggunakan garis sel dari manusia dan primata non-manusia.

Hasilnya, proguanil (dan obat antimalaria) dan sulfasalazine (digunakan untuk mengobati rheumatoid arthritis dan penyakit Crohn), dua obat yang terbukti dapat mengurangi replikasi virus SARS-CoV-2 dalam sel.

Baca juga: Ivermectin Dapat Izin Uji Klinis untuk Obat Covid-19, BPOM: Tidak Beli Sembarangan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com