Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rating Facebook di Playstore Anjlok dari 4 ke 2,4, Apa Sebabnya?

Kompas.com - 22/05/2021, 15:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Peringkat atau rating Facebook di Google Play Store turun signifikan pada Jumat (21/5/2021).

Menurut penelusuran Kompas.com, pada Sabtu (22/5/2021) pagi peringkatnya di angka 2,4.

Sementara itu Tribune memberitakan peringkatnya 2,6 sehari sebelumnya. Angka itu turun dari 4 menjadi 2,6. Sementara itu di App Store peringkatnya 2,4.

Orang-orang memboikot Facebook karena situs itu menandai dan menghapus postingan yang memprotes agresi militer Israel terhadap warga Palestina.

Baca juga: Ramai Soal Tag Link Video Porno, Ini Tanggapan Facebook hingga Kominfo

Banyak pengguna yang menggunakan media sosial untuk memprotes penandaan postingan mereka dan mendesak orang lain untuk menilai aplikasi dengan 1 bintang agar peringkat Facebook turun.

Hal itu tak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di luar negeri. Berikut beberapa ajakan untuk menurunkan peringkat Facebook:

Seorang pengguna membagikan rekaman layar yang menunjukkan bagaimana pos dan tagar terkait Palestina terus dihapus dari Facebook.

Baca juga: Ramai Akun di Facebook Ditandai Link Video Porno, Waspada Modus Phising

Minggu lalu, BuzzFeed News melaporkan bahwa Instagram milik Facebook telah secara keliru menghapus konten tentang Masjid al-Aqsa di Yerusalem di mana polisi keamanan Israel bentrok dengan jamaah.

Thomson Reuters Foundation juga melaporkan bahwa Instagram dan Twitter menyalahkan kesalahan atas penghapusan postingan yang menyebutkan kemungkinan penggusuran warga Palestina dari Yerusalem Timur.

Facebook telah melarang Hamas dari platformnya dan menghapus konten yang memuji kelompok yang dianggap oleh Israel, Amerika Serikat, dan Uni Eropa sebagai kelompok teroris.

Melansir TRT World, 20 Mei 2021, Duta Besar Palestina untuk Inggris Husam Zomlot pada 14 Mei 2021 bertemu dengan Ebele Okobi, Direktur Kebijakan Publik Facebook, untuk menyuarakan keprihatinannya atas penyensoran postingan dan akun Palestina.

Menurut aktivis Palestina, Khalid Harith (22), tindakan yang dilakukan Facebook adalah rasisme struktural.

“Anda harus menyadari, ini bukan hanya represi. Israel secara terang-terangan menggunakan jaringan akun palsu dan bot untuk mempengaruhi opini publik. Mereka menargetkan aktivis dan melaporkan pos atau akun mereka dalam jumlah yang sangat banyak," kata Harith kepada TRT World .

Instagram milik Facebook mendapat kecaman keras karena menghapus konten yang terkait dengan Palestina yang diposting dari seluruh dunia.

Banyak cerita, sorotan, dan arsip yang menyentuh tentang konflik telah hilang karena apa yang digambarkan Instagram sebagai "kesalahan".

Baik Twitter dan Instagram mengklaim bug adalah penyebabnya, meskipun keduanya dimiliki oleh dua perusahaan yang berbeda.

Baca juga: Video Viral Pria di Bekasi Bikin Alat Buka Tutup Masker Otomatis Lewat Sensor Suara

Melansir Reuters, 20 Mei 2021, Facebook membuat "pusat operasi khusus" 24-7 minggu lalu untuk menanggapi konten yang diposting di platformnya tentang konflik Israel-Palestina di tengah kekerasan di wilayah tersebut.

Informasi yang salah, ujaran kebencian, dan seruan untuk melakukan kekerasan tentang konflik telah beredar di platform media sosial di tengah pertempuran mematikan tersebut.

"Pusat operasi ini memungkinkan kami untuk memantau situasi dengan cermat sehingga kami dapat menghapus konten yang melanggar standar komunitas kami lebih cepat, sementara juga menangani kemungkinan kesalahan dalam penegakan," Monika Bickert, wakil presiden kebijakan konten Facebook, mengatakan kepada wartawan melalui telepon konferensi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com