Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Vaksin Astra Zeneca di Sulut Ditunda, Bagaimana Daerah Lainnya?

Kompas.com - 28/03/2021, 19:45 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksinasi menggunakan vaksin Astra Zeneca di Sulawesi Utara (Sulut) dihentikan sementara.

Penghentian ini setelah terdapat kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) dalam bentuk gejala demam, menggigigil, nyeri badan, nyeri tulang, mual dan muntah.

"Langkah hati-hati ini harus diambil mengingat adanya angka kejadian ikutan pasca-imunisasi (KIPI) sebesar 5-10 persen dari total yang divaksin AstraZeneca," ujar Juru Bicara Satgas Covid-19 Sulut Steaven Dandel, seperti dilansir dari Kompas.com, Sabtu (27/3/2021).

Sementara ada penghentian ini, sebanyak 1,1 juta vaksin AstraZeneca sendiri telah didistribusikan ke Jawa Timur, DKI Jakarta, Bali, NTT, Kepulauan Riau, Maluku dan Sulawesi Utara.

Lalu, bagaimana dengan vaksinasi di daerah lain setelah ada penghentian sementara ini? 

Baca juga: Vaksin AstraZeneca Dihentikan Sementara di Sulut, Ditunda Pengirimannya dari India

Tetap jalan

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi mengatakan, penundaan sementara hanya diberlakukan di wilayah Sulut.

Sementara di daerah lain, tidak ada penundaan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

“Tidak ada (penundaan di daerah lain),” ujar Nadia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

Nadia juga menjelaskan sejauh ini laporan KIPI hanya dilaporkan di wilayah Sulut saja.

“Tidak ada (laporan KIPI di daerah lain) yang ada itu hanya situasi di Sulawesi Utara saja,” jelasnya.

Baca juga: Universitas Oxford Lakukan Penelitian Vaksin Covid-19 AstraZeneca Versi Hirup

Efek samping tertangani

Nadia mengatakan hingga saat ini seluruh efek samping ringan yang muncul sebagai kejadian KIPI AstraZeneca saat ini sudah teratasi.

“Semua sudah teratasi karena semua gejala akan hilang 1-3 hari,” kata dia.

Kendati demikian, 2-5 orang yang memerlukan perawatan saat ini kondisinya sudah membaik.

"Hanya 2-5 orang yang perlu dirawat tetapi semua kondisinya sudah membaik saat ini," ujar Nadia.

Imbauan ke masyarakat

Terkait KIPI vaksin AstraZeneca di Sulut, Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin meminta masyarakat menunggu pengumuman atau analisis resmi dari Komnas KIPI.

"Vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara itu sudah di Kompda KIPI, dan setahu saya Komnas KIPI akan bicara besok (hari ini, 28/3/2021)," kata Budi, seperti diberitakan Kompas.com, Minggu (28/3/2021).

Ia menambahkan penyuntikan vaksin AstraZeneca di Sulawesi Utara tidak sebanyak di Bali, Jawa Timur dan TNI-Polri.

Pihaknya juga mengatakan belum menerima laporan KIPI dari daerah selain Sulut.

"Di tempat lain saya enggak dengar ada KIPI-nya (efek samping vaksin) sampai sekarang, Sulut itu sedikit sekali yang disuntik (vaksin AstraZeneca). Mungkin di bawah 1.000 atau dibawah 500, Bali itu udah udah puluhan ribu," kata dia.

Baca juga: AstraZeneca Klaim Vaksinnya 79 Persen Efektif Cegah Corona, AS: Datanya Kedaluwarsa 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Dampak Pemasangan Eskalator di Stasiun Pasar Senen, 21 Kereta Berhenti di Jatinegara hingga 30 November 2024

Tren
Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Mengenal Mepamit dan Dharma Suaka, Upacara Jelang Pernikahan yang Dilakukan Rizky Febian-Mahalini

Tren
Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Apa Perbedaan antara CPU dan GPU Komputer? Berikut Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com