Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokasi Ledakan Gereja Katedral Makassar dan Sejumlah Fakta Lainnya

Kompas.com - 28/03/2021, 12:15 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com- Sebuah ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah Gereja Katedral di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021) sekitar pukul 10.30 Wita. 

Satu orang dilaporkan tewas yaitu pelaku bom bunuh diri dan sembilan orang terdiri dari 5 petugas gereja 4 jemaah mengalami luka-luka. 

Baca juga: Ledakan Terjadi di Depan Gereja Katedral Makassar

Di mana lokasi ledakan tersebut?

Lokasi kejadian

Lokasi kejadian bom bunuh diri Gereja Katedral Makassarscreenshoot Lokasi kejadian bom bunuh diri Gereja Katedral Makassar

Diberitakan Kompas.com, Minggu (28/3/2021), ledakan terjadi di pintu masuk halaman, bukan di pintu masuk Gereja Katedral Makassar.

Menurut penelusuran Kompas.com,lokasi gereja berada di tengah kota Makassar, tepatnya di Jalan Kajaolalido. 

Di dekat lokasi terdapat beberapa tempat umum dan obyek vital seperti Lapangan Karebosi, Polrestabes Makassar dan Balaikota Makassar. 

Berikut fakta-fakta lainnya terkait kejadian ledakan di Gereja Katedral Makassar

Baca juga: Ledakan di Depan Gereja Katderal Makassar, 1 Tewas dan Belasan Orang Terluka

1. Waktu ledakan terjadi

Pastor dari Gereja Katedral Makassar Wilhelmus Tulak mengatakan ledakan terjadi pada pukul 10.30 WITA.

Ledakan terjadi persis setelah ibadah misa kedua.

"Umat yang ikut ibadah kedua sudah pada pulang. Kebetulan gereja punya beberapa pintu masuk dan pintu keluar. Jadi tidak konsentrasi di satu pintu," katanya, Minggu.

2. Kronologi kejadian

Wilhelmus menjelaskan ketika umat misa kedua pulang dan yang lain masuk, datanglah seorang yang dicurigai sebagai pelaku bom bunuh diri. Dia naik motor hendak masuk ke lokasi gereja.

"Tapi sudah diamati petugas keamanan kami dan dia menahan di pintu itu gerbang dan di situlah terjadi ledakan," kata Wilhelmus.

Baca juga: Kronologi Ledakan di Gereja Katedral, Pelaku Naik Motor dan Ledakkan Diri

Wilhelmus mengatakan, menurut petugas keamanan dia melihat ada dua orang mencurigakan sebelum kejadian.

Petugas mengamatinya, lalu ketika orang tersebut nekat hendak masuk ke lokasi gereja, dia ditahan sehingga tidak masuk ke gereja.

(Sumber: Kompas.com/Dheri Agriesta, Farid Assifa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com