Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Kuda Nil Taman Safari Telan Botol Plastik, Ini Lanjutan Kasusnya

Kompas.com - 09/03/2021, 17:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Video viral di media sosial mengenai seekor kuda nil menelan botol plastik yang diduga dibuang oleh pengunjung di Taman Safari Indonesia, Bogor, Jawa Barat, Minggu (7/3/2021).

Peristiwa tersebut terjadi setelah terekam dalam video Instagram Story milik akun @cyntiactcete, yang diunggah pada Senin (8/3/2021).

Kejadian tersebut mendapat banyak respons dari pengguna media sosial. Sebagian besar mengecam aksi tersebut.

Terbaru, terduga pelaku telah mendatangi Taman Safari Indonesia (TSI) dan meminta maaf atas perbuatan tersebut.

"Saya mau melempar (botol), enggak sengaja itu. Minta maaf sekali, iya menyesal. Minta maaf seluruh Indonesia sama seluruh Taman Safari, saya minta maaf sekali," kata terduga pelaku dalam video tersebut.

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Real Acc Taman Safari Bogor (@taman_safari)

Bagaimana kelanjutan dari kasus tersebut? Simak selengkapnya:

Baca juga: Pelempar Sampah Plastik dan Tisu ke Mulut Kuda Nil: Saya Minta Maaf, Tidak Sengaja

Pelaku minta maaf

Kepala Humas Taman Safari Indonesia (TSI) Yulius Suprihardo mengatakan, terduga pelaku pelemparan botol plastik ke mulut kuda nil itu telah mendatangi TSI pada Selasa (9/3/2021).

Ia datang untuk menyampaikan permintaan maaf.

"Pelaku tadi datang mengonfirmasi, mengakui bahwa pelaku tersebut telah membuang sampah ke area kolam (kuda nil)," ucap Yulius saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/3/2021).

Melalui unggahan akun Instagram Taman Safari Indonesia @taman_safari, Selasa (9/3/2021), terduga pelaku menyampaikan penyesalan atas perbuatannya.

Ia meminta maaf kepada pihak Taman Safari Indonesia serta seluruh masyarakat Indonesia.

Pemeriksaan kepolisian

Setelah menyampaikan permintaan maaf, pelaku telah dibawa ke kantor kepolisian terdekat.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Humas TSI Yulius Suprihardo bahwa pelaku dibawa ke kantor kepolisian terdekat guna menjalani pemeriksaan.

Pihak Taman Safari Indonesia sendiri menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian.

"Selanjutnya kami menunggu hasil pemeriksaan dari pihak kepolisian," ujar Yulius.

Baca juga: Nasib Kebun Binatang Indonesia Saat Pandemi Virus Corona...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com