KOMPAS.com - Sebanyak 1.113.600 dosis vaksin Oxford/AstraZeneca dari Inggris telah tiba di Indonesia pada Senin (8/3/2021).
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan, kedatangan vaksin corona asal Inggris adalah pengiriman pertama dari hasil kerja sama multilateral.
"Pada hari ini, Indonesia menerima pengiriman pertama vaksin AstraZeneca sebesar 1.113.600 vaksin jadi dengan total berat 4,1 ton yang terdiri dari 11.136 karton," kata Retno dalam konferensi yang disiarkan secara daring melalui YouTube resmi Sekretariat Presiden, Senin (8/3/2021).
Baca juga: Mengenal Vaksin AstraZeneca dari Inggris yang Baru Tiba di Indonesia
Inggris dan beberapa negara lainnya, seperti Skotlandia, telah menjalankan vaksinasi dengan menggunakan vaksin AstraZeneca.
Seperti diberitakan Kompas.com, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin AstraZeneca.
"BPOM menerbitkan persetujuan penggunaan masa darurat (vaksin Covid-19 Astrazeneca) pada 22 Februari yang lalu dengan nomor EUA 2158100143A1," kata Kepala BPOM Penny Lukito dalam konferensi pers virtual, Selasa (9/3/2021).
Adapun dari uji klinis yang dilakukan, vaksin Covid-19 AstraZeneca memiliki efikasi sebesar 62,1 persen.
Jumlah ini sudah memenuhi kriteria dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu besaran efikasi minimal 50 persen.
Baca juga: BPOM: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Bisa Diberikan kepada Lansia
Lantas, apa saja reaksi yang kemungkinan muncul setelah mendapat suntikan vaksin AstraZeneca?
Dikutip dari laman resmi Pemerintah Inggris, terdapat beberapa kemungkinan reaksi yang terjadi setelah penyuntikan vaksin AstraZeneca.
Adapun reaksi yang paling umum, yang dapat terjadi lebih dari 1 dari 10 orang, yaitu:
Baca juga: Vaksin AstraZeneca Tiba di Indonesia, BPOM Terbitkan Izin Penggunaan Darurat
Seperti obat-obatan pada umumnya, vaksin ini dapat menimbulkan reaksi atau efek samping setelah vaksinasi. Namun, tidak semua orang yang disuntik vaksin ini akan mengalaminya.
Dalam studi klinis yang dilakukan, sebagian besar efek samping ringan sampai sedang, sembuh dalam beberapa hari sampai seminggu setelah vaksinasi.
Apabila terjadi reaksi seperti nyeri dan demam, dapat mengonsumsi obat yang mengandung parasetamol.
Gejala umum lainnya yang kemungkinan timbul, yaitu:
Baca juga: 80 Persen Vaksin AstraZeneca dan Pfizer Efektif Cegah Covid-19 Parah