KOMPAS.com - Myanmar menjadi trending topic di Twitter Indonesia pada Senin (1/3/2021), dengan lebih dari 1 juta twit yang menggunakan kata kunci tersebut hingga pukul 14.32 WIB.
Perhatian masif warganet terhadap kondisi Myanmar saat ini dipicu oleh tewasnya 18 orang demonstran pada 28 Februari 2010 dalam aksi menentang kudeta yang dilakukan junta militer terhadap Aung San Suu Kyi, pemimpin de facto Myanmar.
Tagar #WhatsHappeningInMyanmar digunakan oleh warganet untuk membagikan foto maupun video yang memperlihatkan situasi terkini di Myanmar dan aksi brutal aparat keamanan terhadap demonstran.
Police forces are using private cars to penetrate the demonstrators in Yangon. #WhatsHapppeningInMyanmar pic.twitter.com/6r1YAaNU5h
— Mratt Kyaw Thu (@mrattkthu) March 1, 2021
Happening now in Sanchaung ,Yangon!
Military brutality @freya_cole @RapporteurUn @UN
— Hanna Yuri (??) (@hannayuri_twt) March 1, 2021
@YourAnonCentral #March1Coup #WhatsHappeninglnMyanmar pic.twitter.com/zmnLDVaQmB
In Yangon #WhatsHappeningInMyanmar pic.twitter.com/O4UyD5dwq4
— Nickki Charles (@CharlesNickki) March 1, 2021
Sementara itu, Myanmar Now, agensi berita lokal, menayangkan siaran langsung jalannya aksi demonstrasi yang masih berlangsung hingga hari ini, Senin (1/3/2021) melalui Facebook.
Baca juga: Junta Tembak Mati Demonstran Myanmar meski Berdemo Secara Damai
Dalam tayangan langsung itu, terlihat polisi membubarkan massa pengunjuk rasa dengan tembakan gas air mata bertubi-tubi.
Seperti diberitakan Kompas.com, 12 Februari 2021, pihak angkatan bersenjata menuntut pemungutan suara ulang dan mengklaim kemenangan yang diraih NLD sebagai kecurangan.
Komisi Pemilihan Myanmar telah mengatakan bahwa tidak ada bukti yang mendukung klaim kecurangan yang dilontarkan oleh junta militer.
Suu Kyi saat ini berada dalam tahanan rumah dan didakwa memiliki walkie-talkie yang diimpor secara ilegal. Sejumlah pejabat NLD yang lain saat ini juga tengah ditahan.
Kekuasaan di Myanmar saat ini dipegang oleh panglima tertinggi Tatmadaw (junta militer Myanmar) Min Aung Hlaing.
Usai kudeta, Min Aung Hlaing mengeluarkan pernyataan publik pertamanya, yang berupaya membenarkan tindakannya dengan menyebut militer berada di pihak rakyat dan akan membentuk demokrasi yang benar dan adil.
Meski demikian, rakyat Myanmar yang tidak setuju dengan kudeta yang dilakukan Tatmadaw memilih untuk turun ke jalan dan menuntut pembebasan Suu Kyi serta pejabat NLD, sekaligus menuntut militer untuk mundur dari pemerintahan.
Aksi demonstrasi yang melibatkan berbagai elemen masyarakat ini kemudian direspons keras oleh Min Aung Hlaing.
Dia mengancam akan memberlakukan “tindakan efektif” kepada para demonstran jika mereka tidak berhenti melakukan aksinya dan kembali bekerja.
Baca juga: Pertama Kalinya, Aung San Suu Kyi Muncul sejak Kudeta Myanmar
Diberitakan Kompas.com, Senin (1/3/2021) sedikitnya 18 orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam aksi demonstrasi di Myanmar pada 28 Februari 2021.