KOMPAS.com - Korea Selatan memulai program vaksinasi Covid-19 untuk warga negaranya pada Jumat (26/2/2021). Program vaksinasi diharapkan bisa memulihkan kembali keadaan negara secara bertahap.
Melansir AP News, Jumat (26/2/2021), otoritas kesehatan Korsel menargetkan bisa menyuntikkan dosis pertama vaksin kepada 344.000 penghuni dan perawat panti jompo, serta 55.000 tenaga kesehatan garda depan pada akhir Maret.
Vaksin yang diberikan untuk penghuni dan perawat panti jompo adalah vaksin Covid-19 buatan Oxford-AstraZeneca.
"Saya merasa sangat cemas selama setahun terakhir, tetapi saya merasa lebih aman sekarang setelah menerima vaksin," kata Lee Gyeong-soon, perawat panti jompo yang menerima vaksin di pusat kesehatan umum di Seoul.
Sementara itu, dokter, perawat, dan tenaga kesehatan profesional yang menangani pasien Covid-19, akan mulai menerima vaksin buatan Pfizer-BioNTech pada Sabtu (27/2/2021).
Baca juga: Rekor Kasus Harian Tembus 1.000, Korsel Lakukan Tes Massal di 150 Titik Kota Seoul
RAW: South Korea began its nationwide coronavirus drive as it seeks to vaccinate 70% of its population within seven months.
In Hong Kong, people queue at Causeway Bay shopping district, as the financial hub kicks off its inoculation program with the Chinese-made Sinovac vaccine. pic.twitter.com/SHqF7PA7a2
— DW News (@dwnews) February 26, 2021
Melansir Yonhap, Jumat (26/2/2021), Pemerintah Korsel sebelumnya telah mengumumkan, target 70 persen populasi dapat sepenuhnya divaksin pada bulan September.
Herd immunity atau kekebalan kelompok diperkirakan dapat dicapai pada bulan November.
Korsel telah mendapatkan cukup stok vaksin Covid-19 untuk mengimuniasasi 79 juta orang, berkat skema pengadaan vaksin COVAX dan kontrak terpisah dengan perusahaan obat asing.
Meski demikian, target tersebut kemungkinan akan menemui hambatan, karena tidak semua warga Korsel bersedia menerima vaksin, tanpa laporan lebih lanjut tentang efek vaksin, yang saat ini masih dalam tahap izin penggunaan darurat.
Dalam survei yang dilakukan pada 1.020 orang berusia 18 atau lebih oleh Institut Opini Masyarakat Korea, hanya 45,8 persen responden yang menyatakan bersedia untuk divaksinasi "segera" ketika giliran mereka untuk suntikan vaksin Covid-19 tiba.
Sementara itu, 45,7 persen responden lainnya menjawab bahwa mereka akan menunda vaksinasi mereka untuk "memantau situasi" mengenai efek vaksin.
Sedangkan 5,1 persen responden mengatakan mereka sepenuhnya menolak suntikan vaksin dan 3,4 persen sisanya mengaku tidak yakin.
Baca juga: Korea Selatan Laporkan Varian Baru Virus Corona dari Inggris
Tidak hanya Korsel, pada Jumat (26/1/2021), Hong Kong juga memulai program vaksinasi Covid-19 massal dan gratis, yang ditujukan untuk 7,5 juta penduduk.
Melansir AP News, Jumat (26/2/2021), lansia di atas 60 tahun dan tenaga kesehatan, berada dalam daftar prioritas utama penerima vaksin di Hong Kong.
Pemerintah Hong Kong menyatakan, pendaftaran untuk dua minggu pertama program vaksinasi Covid-19 sudah penuh.