Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga Hong Kong Alami "Kelelahan Pandemi"

Kompas.com - 25/07/2020, 20:13 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Bosan dengan pandemi yang seolah tanpa akhir menjadi sesuatu yang bisa dimengerti.

Akan tetapi, para ahli memperingatkan agar orang-orang tak membiarkan dirinya mengendurkan penjagaan diri.

Kelelahan akan krisis pandemi corona ini juga terjadi pada sebagian warga Hong Kong.

Baca juga: Gelombang Ketiga dan Lonjakan Paling Menakutkan Kasus Covid-19 di Hong Kong...

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam Cheng Yuet-ngor mengakui adanya fenomena ini, akan tetapi pihaknya mengimbau agar warga Hong Kong tetap waspada.

“Publik telah menunjukkan kelelahan anti-pandemi. Ini bisa dimengerti, karena pandemi telah berlangsung lebih dari enam bulan," ujarnya sebagaimana dikutip dari SCMPSabtu (25/7/2020).

Ia menyebut, sebelumnya Hong Kong melonggarkan pembatasan, akan tetapi kini kembali diperketat setelah negara itu menghadapi penambahan kasus.

Baca juga: Benarkah Membakar Jenazah Pasien Covid-19 Dapat Membunuh Virus Corona?

Lelah fisik dan mental

Pengguna jalan mengenakan masker melintas di jalanan Hong Kong di tengah masa liburan Tahun Baru Imlek pada 27 Januari 2020. Saat ini, China tengah dihantam virus corona yang sudah membunuh lebih dari 100 orang.AFP/ANTHONY WALLACE Pengguna jalan mengenakan masker melintas di jalanan Hong Kong di tengah masa liburan Tahun Baru Imlek pada 27 Januari 2020. Saat ini, China tengah dihantam virus corona yang sudah membunuh lebih dari 100 orang.

Menurutnya saat cuaca panas seperti sekarang, memang sulit untuk membuat orang tetap di rumah dan tak berada di jalan atau berenang.

Salah satu warga Hong Kong yang mengalami adalah Dick Wong (28), seorang akuntan yang tinggal di Hong Kong.

Ia mengatakan bosan dengan pencegahan keamanan virus yang ia lakukan sejak Januari saat virus corona SARS-CoV-2 tiba di Hong Kong.

Kini ia lebih jarang mencuci tangannya, dan keinginan bertemu dengan temannya di luar semakin kuat meskipun ia tahu itu tak seharusnya dilakukan.

Baca juga: Simak Cara Penggunaan Masker yang Benar dan Kesalahan yang Sering Dilakukan

Dulu, ia sangat takut terinfeksi sehingga bersusah payah melindungi dirinya dengan selalu update berita, mengganti masker tiap empat jam dan membersihkan serta mendisinfeksi rumah setiap hari tak peduli meskipun ia pulang ke rumah saat larut malam.

Dulu ia juga tak bertemu teman-temannya selama dua bulan.

Kini, ia merasa sangat lelah fisik dan mental akibat ketakutannya terinfeksi, serta isolasi sosial serta perubahan yang terjadi dalam rutinitasnya.

Wong sedih karena semua usahanya seolah gagal mengakhiri krisis pandemi.

Baca juga: Masih Perlukah Masker Saat Memakai Face Shield?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com