Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPKM Diperpanjang Lagi, Ini Peringatan Epidemiolog

Kompas.com - 20/02/2021, 20:21 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) untuk kesekian kalinya.

Hal itu disampaikan langsung oleh Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto saat konferensi pers daring, Sabtu (20/2/2021).

"Perpanjangan waktu diputuskan untuk dua minggu ke depan, yaitu 23 Februari sampai dengan 8 Maret 2021," kata Airlangga.

"Kita lihat dari tujuh provinsi, sudah seluruhnya mempersiapkan posko-posko dan kita lihat dari update yang ada sudah ada perbaikan," tambahnya.

Baca juga: Masih PJJ, Kapan KBM Tatap Muka di Sekolah Bisa Dilangsungkan?

Menanggapi hal itu, epidemiolog Griffith Universiy Australia Dicky Budiman mengingatkan adanya potensi jebakan PPKM.

Sebab, PPKM tersebut tidak diimbangi dengan penguatan penanggulangan pandemi Covid-19 yang sifatnya fundamental, yaitu testing, tracing, dan treatment.

"Selama itu tidak kuat dan kurangnya behaviour dari masyarakat dan 5M, ya segala jenis pengetatan ini akan terus menguras resources kita," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (20/2/2021).

Baca juga: Tidak Bisa ke Dokter Gigi, Ini Cara Merawat Gigi di Tengah Pandemi Corona

Membahayakan negara

Hal tersebut akan membuat pandemi Covid-19 di Indonesia akan semakin lama dan berpotensi membahayakan negara, khususnya di sektor sosial ekonomi.

Untuk itu, ia kembali menekankan agar pemerintah melakukan evaluasi yang berbasis sains.

Terkait penurunan kasus infeksi dalam beberapa waktu terakhir, Dicky menilai bukan dampak dari PPKM, melainkan turunnya jumlah testing.

"Saya tidak melihat itu karena yang menjadi data saat ini adalah angka kematian jika tinggi. Kalau angka kematian tinggi, kasus itu meningkat. Testing juga menurun," jelas dia.

"Jadi PPKM ini tidak secara signifikan berdampak," sambungnya.

Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?

Senada dengan Dicky, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut penurunan tajam kasus infeksi pekan ini akibat dari angka testing yang juga merosot tajam.

"Seperti yang kita ketahui di minggu ini terjadi penurunan testing yang cukup drastis, bahkan mematahkan rekor ketercapaian target WHO selama 5 minggu berturut-turut sejak minggu kedua Januari," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (18/2/2021).

Dari catatan tersebut, Wiku mengatakan bahwa jumlah testing memang sangat memengaruhi besar kecilnya penambahan kasus Covid-19.

Baca juga: Daftar Zona Merah 14 Februari 2021: 44 Zona Merah, Jateng Terbanyak

Karena itu, ia meminta agar upaya 3T terus ditingkatkan untuk menekan angka penularan.

Sebelumnya, Airlangga mengklaim bahwa PPKM dan PPKM mikro selama lima minggu belakangan terbukti menurunkan jumlah kasus Covid-19 secara signifikan.

Hal ini menjadi salah satu alasan pemerintah untuk memperpanjang kembali PPKM Mikro hingga 8 Maret 2021.

Baca juga: Viral Unggahan Modus Penipuan Nomor Telepon +1500888 Atas Nama BCA

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Vaksinasi Covid-19 Tahap 2

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com