Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saran Ahli agar Privasi Telegram, Signal, dan Whatsapp Tetap Aman

Kompas.com - 02/02/2021, 14:29 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setelah Whatsapp mengumumkan rencana pembaruan kebijakannya, jutaan pengguna bermigrasi ke aplikasi perpesanan lainnya.

Dua aplikasi yang menjadi favorit antara lain Signal dan Telegram, karena dinilai menawarkan privasi yang lebih besar dibanding Whatsapp.

Namun, tidak satu pun dari ketiganya yang sepenuhnya dapat diandalkan, kecuali jika mengubah pengaturan keamanan tertentu untuk melindungi informasi. 

Baca juga: Apa Itu WhatsApp GB yang Ramai Dibicarakan di Twitter?

Privasi dan keamanan

Dilansir Entrepreneur, 24 Januari 2021, pakar keamanan siber Zak Doffman mengklaim bahwa Telegram dan Signal menjanjikan lebih banyak privasi daripada platform lain. 

Namun, seperti juga WhatsApp, kedua aplikasi itu memiliki pengaturan penting yang belum ditentukan sebelumnya dan harus diubah terlebih dahulu sebelum digunakan.

"WhatApp masih dapat digunakan. Namun, perlu mengubah konfigurasi mendasar ini agar tetap aman," katanya kepada Forbes.

Doffman menjelaskan bahwa WhatsApp mengumpulkan lebih banyak data daripada Telegram atau iMessage.

Meskipun demikian, jumlahnya lebih sedikit dibandingkan aplikasi lain seperti Facebook, Messenger, Google, Instagram, Snapchat dan TikTok.

Baca juga: Pesaing Berat WhatsApp Bukan Telegram atau Signal, Menurut Zuckerberg

Whatsapp

Menurut Doffman, Whatsapp menggunakan aplikasi end-to-end untuk mengenkripsi pesan. Akan tetapi menurut Doffman masalahnya terletak pada metadata.

"Masalahnya terletak pada metadata, yaitu siapa, kapan dan di mana dalam hubungannya dengan pesan Anda, serta kontak dan informasi Anda tentang perangkat Anda," ujarnya.

Berikut ini beberapa tips dari Doffman:

  1. Hindari konten berbahaya yang Anda terima, seperti tautan dan lampiran yang tidak dikenal.
  2. Nonaktifkan opsi untuk secara otomatis menyimpan gambar yang diterima di galeri telepon.
  3. Dapatkan nomor PIN yang ditawarkan 'verifikasi dua langkah' untuk mencegah peretas membajak akun Anda dengan penipuan.
  4. Matikan backup. Jika Anda menggunakan opsi mencadangkan pesan ke Apple atau Google Cloud, salinan tersebut tidak dilindungi oleh enkripsi end-to-end.

Baca juga: Simak, Ini Cara Mengamankan Akun WhatsApp dari Peretasan!

Telegram

Seperti di WhatsApp dan Signal, saat Anda mengakses Telegram untuk pertama kali di perangkat, Anda harus memasukkan nomor telepon.

Kemudian mereka meminta untuk menuliskan pesan konfirmasi yang dikirim melalui SMS.

"Masalahnya adalah jika seseorang mencuri kode itu (kode OTP), mereka dapat membajak akun Anda dan mengakses konten Anda," kata Doffman.

Berikut saran dari Doffman:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com