KOMPAS.com - Sejumlah arkeolog menemukan pewarna ungu yang disebut-sebut berasal dari masa pemerintahan Nabi Daud, sekitar 1.000 tahun sebelum masehi.
Adapun benda berwarna ini diklaim dalam Alkitab telah diidentifikasi digunakan pada kain.
Dilansir dari BBC, (30/1/2021), pewarna ungu ini merupakan benda tekstil yang pertama kali ditemukan dari periode tersebut dan di wilayah Israel.
Menurut catatan arkeolog, fragmen itu ditemukan selama penggalian di sebuah situs di Timna, sekitar 220 km selatan Yerusalem. Temuan kain ini juga dikatakan lebih berharga daripada emas.
Israeli researchers say they had found scraps of fabric coloured with a purple dye dating from the eras of King David and King Solomon in the south of the country https://t.co/Vy9uhldobv pic.twitter.com/DIgA0lTyEX
— AFP News Agency (@AFP) January 31, 2021
Baca juga: Situs Arkeologi Masjid Tertua di Dunia Ditemukan di Tiberia, Israel
Pakar Otoritas Purbakala Israel, Dr Naama Sukenik mengatakan, benda itu termasuk penemuan yang sangat menarik dan penting.
"Di zaman kuno, pakaian ungu dikaitkan dengan bangsawan, dengan pendeta, dan tentu saja dengan kerajaan," ujar Dr Sukenik.
"Warna ungu yang indah menjadi fakta bahwa warnanya tidak pudar, dan sulitnya dalam menghasilkan pewarna, yang ditemukan dalam jumlah kecil di tubuh moluska. Dari semua itu menjadikannya pewarna ini sebagai yang paling bernilai tinggi, yang seringkali harganya mahal, bahkan lebih mahal dari emas," kata dia.
Sementara itu, penanggalan karbon dari fragmen itu dikatakan berasal dari sekitar 1.000 SM, di mana saat itu Raja Daud dikatakan telah memerintah, kemudian diikuti oleh putranya, Raja Sulaiman.
Diketahui, warna ungu disebutkan dalam Alkitab Yahudi dan Kristen, termasuk dalam pakaian yang dikenakan oleh Raja Daud, Raja Sulaiman dan Yesus.
Baca juga: Peti Mati dan Mumi Berusia 3.000 Tahun Ditemukan di Kuil Kuno Mesir