Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ledakan Arab Saudi Diduga Dilakukan Kelompok Militan Houthi, Bagaimana Sepak Terjangnya?

Kompas.com - 27/01/2021, 20:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh, diguncang dua peristiwa ledakan besar, yang terjadi dalam rentang waktu kurang dari sepekan.

Peristiwa ledakan pertama terjadi pada Sabtu (23/1/2021), ketika itu militer Arab Saudi mengumumkan bahwa mereka berhasil mencegat misil yang ditembakkan ke arah Riyadh.

Ledakan kedua yang cukup besar terjadi pada Selasa (26/1/2021) beberapa saksi mengaku mendengar dua suara dentuman keras, dan melihat kepulan kecil asap di atas Ibu Kota sekitar pukul 13.00 waktu setempat.

Baca juga: Penyebab Suara Ledakan di Ibu Kota Arab Saudi, Diduga Serangan Misil

Sehubungan dengan ledakan kedua, belum ada konfirmasi dari Pemerintah Arab Saudi, maupun klaim tanggung jawab apa pun yang terkait dengan peristiwa itu.

Meski demikian, sejumlah video amatir yang beredar di media sosial menunjukkan sebuah rudal dicegat di langit Riyadh sebelum mencapai sasarannya.

Diduga aksi kelompok militan

Diduga kuat, dua ledakan yang terjadi di Riyadh, disebabkan oleh aksi serangan yang dilancarkan oleh kelompok militan Houthi milisi pemberontak di Yaman yang didukung oleh Iran.

Baca juga: Ledakan Besar Guncang Ibu Kota Arab Saudi

Houthi diketahui telah berulangkali meluncurkan serangan drone dan rudal lintas batas, yang menargetkan infrastruktur minyak dan sipil di Arab Saudi.

Serangan-serangan itu mulai diluncurkan sejak Arab Saudi memulai intervensinya di Yaman pada 2015 untuk memulihkan pemerintahan yang sebelumnya telah digulingkan Houthi.

Meski demikian, Houthi membantah berada di balik serangan hari Sabtu, sebaliknya sebuah kelompok yang menamakan dirinya Alwiya Alwaad Alhaq mengaku bertanggung jawab terhadap serangan itu.

Siapa itu Houthi?

Melansir The Guardian, 21 November 2018, kelompok Houthi didirikan pada 1990-an di Yaman oleh Hussein Badreddin al-Houthi, seorang pengikut Syiah Zaidi.

Hussein dibunuh oleh tentara Yaman pada 2004, dan kepemimpinan kelompok kemudian diambil alih oleh saudaranya, Abdul Malik.

Syiah Zaidi, yang pernah menjadi kekuatan kuat di Yaman utara, tersingkir selama perang saudara yang melanda negara itu pada periode 1962-1970.

Warga Yemen melintas di dekat bangkai kendaraan yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak Houthi di dekat Hodeidah.AFP / ABDO HYDER Warga Yemen melintas di dekat bangkai kendaraan yang hancur akibat pertempuran antara pasukan pemerintah dengan pemberontak Houthi di dekat Hodeidah.

Kelompok itu kemudian semakin terasing pada 1980-an ketika ideologi Salafi Sunni mulai populer di Arab Saudi, dan pada akhirnya menancapkan pengaruhnya ke Yaman.

Sebagai tanggapan, ulama Zaidi mulai memiliterisasi pengikut mereka melawan Riyadh dan sekutunya.

Pemberontakan itu mendapat dukungan dari kelompok Syiah Yaman, yang muak dengan korupsi dan kekejaman presiden Ali Abdullah Saleh, seorang otoriter yang telah lama berkuasa dan sekutu Arab Saudi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Link Live Streaming Final Thomas dan Uber Cup 2024, Indonesia Vs China

Tren
Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com