Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seorang Dokter di Boston Alami Reaksi Alergi Parah Setelah Disuntik Vaksin Moderna

Kompas.com - 26/12/2020, 16:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Seorang dokter di Boston, Amerika Serikat, dilaporkan mengalami alergi parah setelah menerima vaksin virus corona produksi Moderna pada Kamis (24/12/2020).

Dokter itu adalah Hossein Sadrzadeh yang merupakan Dokter Onkologi Geriatrik di Boston Medical Center.

Ia mengaku mengalami reaksi parah segera setelah divaksinasi.

Melansir Reuters, Sadrzadeh menyebutkan, ia merasa pusing dan jantung berdebar kencang.

Apa yang dialami Sadrzadeh merupakan reaksi parah pertama yang disebut berkaitan dengan Moderna pada minggu pertama peluncuran vaksin itu di AS.

Juru Bicara Boston Medical Center, David Kibbe, Jumat (25/12/2020), mengatakan, Dr Sadrzadeh merasa mengalami reaksi allergi dan diizinkan untuk menggunakan EpiPen sendiri.

Ia sempat dibawa ke UGD, dievaluasi, dirawat, diamati, dan kemudian dipulangkan.

Dr Sadrzadeh memiliki riwayat alergi kerang yang parah.

Baca juga: Moderna Klaim Vaksinnya Mampu Melindungi Varian Baru Covid-19 di Inggris

Ray Jordan, Juru Bicara Moderna, Kamis (24/12/2020), mengatakan, pihaknya belum bisa berkomentar secara terbuka mengenai hal ini.

Moderna akan menyelidiki masalah tersebut terlebih dahulu.

Dia meminta agar menanyakannya lebih lanjut kepada pejabat Operation Warp Speed yang mengawasi distribusi vaksin.

Sementara itu, BPOM AS (FDA) juga belum berkomentar soal ini.

Juru bicara CDC, Tom Skinner, mengatakan, informasi mengenai reaksi yang muncul setelah mendapatkan vaksin akan diunggah ke situs CDC mulai pekan depan. 

Adapun, ahli alergi dan imunologi dari Emory University, Dr. Merin Kuruvilla, menilai, reaksi alergi parah jarang terjadi, dan seharusnya ini tidak menimbulkan kekhawatiran.

“Ini seharusnya tidak menghalangi orang-orang yang jelas-jelas tidak berisiko tinggi,” kata dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com