Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehilangan Penciuman karena Covid-19 Disebut Bisa Sembuh dengan Latihan, Bagaimana Caranya?

Kompas.com - 06/12/2020, 06:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kehilangan indera penciuman telah dikaitkan dengan gejala Covid-19 menurut sejumlah penelitian.

Mengutip WebMD, 1 Desember 2020, kondisi di mana orang mengalami distorsi bau yang aneh dan seringkali tidak menyenangkan disebut dengan parosmia.

Misalnya seharusnya Anda mencium aroma lemon, tapi justru mencium bau kubis busuk atau cokelat berbau bensin.

Baca juga: Berkaca dari Temuan Kasus Covid-19 pada Siswa SMK di Jateng, Apa Itu Anosmia?

Parosmia telah dikaitkan dengan Covid-19 dan cedera kepala lain.

Lantas, apakah pasien Covid-19 bisa mendapatkan kembali indera penciuman mereka?

Masih dari WebMD, latihan khusus dapat menyembuhkan parosmia menurut sebuah penelitian di Inggris.

Penelitian itu dilakukan tim dari University of East Anglia dan penelitiannya dilaporkan dalam jurnal The Laryngoscope.

"Kehilangan bau diperkirakan memengaruhi hingga seperempat populasi umum," kata peneliti Carl Philpott, dari Norwich Medical School di University of East Anglia.

Baca juga: Sadar Punya Masalah Bau Mulut Saat Intens Pakai Masker? Ini yang Perlu Anda Ketahui

Dia juga mengatakan kehilangan bau juga merupakan gejala utama Covid-19 dan pandemi menyebabkan banyak orang kehilangan bau jangka panjang atau distorsi bau seperti parosmia.

Mereka meneliti 100-an orang yang kehilangan atau mengalami perubahan dalam indera penciuman mereka. WebMD menyebutnya 140 relawan, sedangkan sumber lain mengatakan 143 relawan.

Para pasien yang diteliti diberi berbagai alat pelatihan penciuman termasuk bau yang berbeda, seperti kayu putih, lemon, mawar, kayu manis, coklat, kopi, lavender, madu, stroberi dan daun thyme.

"Kami menemukan bahwa kehadiran parosmia dan kinerja penciuman yang lebih buruk pada pengujian identifikasi bau dan diskriminasi dikaitkan dengan pemulihan yang signifikan secara klinis dalam fungsi penciuman untuk orang yang mengalami gangguan penciuman pasca-virus," kata Philpott.

Baca juga: Kisah YouTuber Lansia Brasil, Viral karena Mencatat dan Membacakan Semua Nama Subscriber-nya

Pelatihan indera penciuman

Lanjutnya, hal itu berarti bahwa pelatihan indera penciuman dapat membantu jalur penciuman untuk mulai beregenerasi dan pulih.

Para peneliti juga menemukan bahwa orang tua lebih mungkin mulai memulihkan indra penciuman mereka.

Selain itu, peningkatan terbesar terlihat di antara mereka yang kehilangan fungsi penciuman paling banyak.

Baca juga: Lansia, Covid-19, dan Vaksin Flu di Tengah Pandemi...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com