KOMPAS.com - Kasus seorang nasabah bank swasta yang disebutkan kehilangan dana tabungan hingga miliaran rupiah belakangan ini ramai diperbincangkan publik.
Nasabah itu adalah Winda Earl yang mengaku kehilangan dana tabungan sebesar Rp 22 miliar di rekening Maybank.
Lantas, bagaimana agar simpanan uang Anda di bank bisa semakin aman?
Independent financial planner, Eko Endarto menyebut sesungguhnya perbankan adalah lembaga keuangan teraman yang saat ini berdiri.
Di sana, masyarakar bisa melakukan berbagai kegiatan yang berhubungan dengan transaksi keuangan dengan aman dan terjamin.
"Kalau kita bicara perbankan itu adalah lembaga keuangan yang paling aman saat ini, dan teknologinya bisa dikatakan keamanannya paling bagus. Jadi sepanjang kita mengikuti aturannya dan tidak ada penyelewengan baik (dari pihak) si nasabah maupun si perbankannya harusnya enggak ada masalah, harusnya," papar Eko, saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).
Baca juga: Ramai soal Merger Bank Syariah, Ini Pendapat Sekjen MUI
Ia menyebut sistem operasional perbankan adalah yang paling mapan dan teratur di antara lembaga keuangan yang lain.
Jika pun terjadi kerugian yang dialami nasabah akibat adanya kecurangan tertentu, maka kemungkinan besar kekeliruan atau akar permasalahannya bisa terlacak.
"Kalau berhubungan dengan nasabah, saya yakin bisa dilacak. Jadi kemungkinan terjadinya fraud tanpa terlacak itu kecil sekali sebenarnya. Walaupun seperti itu kemungkinannya masih ada," ujar pendiri Sahabat Pensiun ini.
Baca juga: Deretan Tersangka dalam Kasus Pelarian Djoko Tjandra...
Untuk itu, Eko menjelaskan ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memastikan dana di bank aman.
1. Cek rekening berkala
Hal pertama yang harus Anda lakukan sebagai nasabah yang memiliki uang atau dana di bank adalah rutin mengecek rekening.
Ini penting untuk mengetahui apakah jumlah dana yang tercatat sesuai.
"Pastikan, ya karena rekening rekening kita, kita sering-sering ngecek dong. Sering update, sering diperhatikan bagaimana rekening kita," kata Eko.
Dengan melakukan tindakan prefentif ini diharapkan kita bisa memantau bertambah dan berkurangnya dana yang tersimpan dan menyesuaikan dengan aktivitas setoran atau penarikan yang dilakukan.
Baca juga: Mengintip Rekam Jejak Didiek Hartantyo, Dirut Baru KAI yang Lama Berkecimpung di Perbankan