Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Fakta Sepekan: Terapi Uap Panci Presto sampai Galang Donasi Trump

Kompas.com - 04/10/2020, 19:00 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 yang membuat banyak perubahan dan ketidakpastian menciptakan perputaran informasi keliru begitu luas dan cepat di media sosial. 

Ambil contoh, informasi soal Presiden Amerika Serikat (AS) terkonfirmasi positif Covid-19. Hanya dalam waktu beberapa jam saja, hoaks soal Trump mencuat di media sosial.

Selama satu pekan terakhir ini, informasi simpang siur terkait virus corona masih mewarnai pembicaraan di media sosial. Berikut lima informasi keliru di media sosial yang sudah diluruskan tim Cek Fakta Kompas.com sepanjang pekan ini:

Klarifikasi belum ada keputusan WHO soal setujui vaksin China

Beredar informasi bahwa vaksin virus corona asal China sudah disetujui badan kesehatan dunia WHO. Informasi tersebut berasal dari artikel berita CNBC berjudul "Kabar Baik! Vaksin China Sukses Uji, Direstui WHO," terbit pada 25 September 2020.

Artikel tersebut memuat pernyataan kepala ilmuwan WHO, Soumya Swaminathan, bahwa vaksin China telah terbukti berhasil dalam uji klinis. Pernyataan tersebut dikutip CNBC dari televisi di China, CGTN, pada Jumat (25/9/2020).

CNBC telah mengklarifikasi isi artikel tersebut dengan mengganti judul artikel dan memperbarui sebagian isinya. Sementara, CGTN telah menghapus beritanya.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda baca di artikel berikut

[KLARIFIKASI] Belum Ada Keputusan WHO soal Setujui Vaksin China

Klarifikasi penjelasan soal relawan uji vaksin positif Covid-19

Sejumlah akun di media sosial membahas soal relawan yang tengah menjalani uji coba vaksin corona terkonfirmasi positif Covid-19. Pesan tersebut tidak disertai alasan mengapa relawan itu terinfeksi Covid-19.

Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad Prof. Kusnandi Rusmil menegaskan, relawan itu terinfeksi Covid-19 bukan dari vaksin. Kemungkinan, dia diduga terpapar virus corona saat bepergian ke Semarang.

Informasi lengkap soal ini dapat Anda simak di tautan berikut

[KLARIFIKASI] Penjelasan soal Relawan Uji Vaksin Positif Covid-19

Hoaks terapi uap panci presto dapat usir corona

Di media sosial tersiar video terapi uap di India yang dipercaya dapat melindungi diri dari virus corona. Uap berasal dari pipa yang terhubung dengan panci presto, kemudian dihirup lewat hidung dan mulut.

Tangkapan layar video terapi uap di India.Facebook Tangkapan layar video terapi uap di India.

Kepala Penyakit Menular Universitas Maryland Upper Chesapeake Health Centre, Faheem Younus, mengatakan terapi uap itu merupakan bentuk penipuan.

Sementara, WHO menyatakan hingga saat ini belum ada obat yang terbukti dapat mencegah atau menyembuhkan penyakit Covid-19.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com