Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WNI Dilarang Masuk Malaysia, Garuda Tetap Buka Rute Jakarta-Kuala Lumpur PP

Kompas.com - 08/09/2020, 14:34 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Garuda Indonesia tetap membuka layanan penerbangan dengan rute Jakarta-Kuala Lumpur dan sebaliknya, Kuala Lumpur-Malaysia, meski Pemerintah Malaysia melarang WNI masuk ke wilayahnya.

Larangan tersebut efektif berlaku sejak Senin (7/9/2020) hingga waktu yang belum ditentukan.

Namun, hal itu tidak serta merta menghentikan layanan transportasi udara dari maskapai pelat merah ini.

Tetap  beroperasinya rute Garuda Indonesia dari dan ke Kuala Lumpur dikonfirmasi langsung oleh General Manager PT. Garuda Indonesia (Persero) Tbk Kuala Lumpur, Muh. Fredrik Kasiepo.

"Kami masih terbang dari Kuala Lumpur menuju Jakarta (dan Jakarta-Kuala Lumpur). Pesawat itu semula dari Jakarta ke Kuala Lumpur baru dari Kuala Lumpur ke Jakarta," kata Fredrik saat dihubungi Kompas.com, Selasa (8/9/2020).

Baca juga: Selain Malaysia, Ini 4 Negara yang Larang WNI Masuk di Masa Pandemi Corona


Jadwal operasional rute ini juga belum ada rencana perubahan meski aturan Pemerintah Malaysia soal pembatasan orang asing sudah mulai diterapkan.

"Hari operasinya itu Selasa, Kamis, dan Minggu. Sampai saat ini belum ada rencana perubahan, tapi kita lihat juga nanti situasi perkembangannya kan," ujar dia.

Menurut Fredrik, di Malaysia, permintaan tiket pesawat menuju Jakarta atau Indonesia masih diminati.

Khususnya oleh para WNI yang ingin kembali ke Tanah Air di tengah ketidakpastian kondisi seperti sekarang ini.

"Di sini masih banyak warga negara kita yang ingin pulang ke Indonesia. Makanya kami tetap beroperasi untuk mengakomodir keinginan dan kebutuhan para WNI yang akan balik ke Indonesia," jelas Fredrik.

Para WNI itu biasanya para pekerja dan pelajar yang menempuh pendidikan di Malaysia.

Baca juga: Selain Indonesia, Ini 22 Negara yang Warganya Dilarang Masuk Malaysia

Perjalanan para WNI keluar dari Malaysia tidak dibatasi sehingga relatif mudah untuk kembali ke Indonesia.

"Lancar-lancar saja, kan mau pulang ke kampungnya. Jadi sampai saat ini tidak ada larangan untuk itu," ujar Fredrik.

Sementara, untuk rute Jakarta-Kuala Lumpur, Garuda lebih banyak membawa penumpang dari kelompok tertentu yang memang masih diizinkan.

"Kami masih bisa bawa diplomat, bisa bawa transit passanger atau penumpang transit yang dari Kuala Lumpur mungkin ke rute internasional lain, misalnya Jakarta-Kuala Lumpur terus ke China, dan lain sebagainya," jelas Fredrik.

"Terus, kami bisa bawa Malaysian people juga, Malaysian people kan enggak masalah. Yang sekarang dilarang itu adalah pemegang visa yang telah diberikan Pemerintah Malaysia, seperti penduduk tetap, suami/istri/anak dari orang Malaysia, terus pelajar, yang gitu-gitu lah," kata dia.

Pelarangan ini diatur dalam keputusan yang dikeluarkan pihak Pemerintah Malaysia terkait pelarangan masuknya orang asing yang berstatus sebagai warga negara dari 23 negara yang telah mereka tutup aksesnya, salah satunya Indonesia.

Ketika dikonfirmasi mengenai penurunan okupansi tempat duduk dalam setiap penerbangan, Fredrik tidak membantahnya.

"Iya (ada penurunan), kami monitor day by day perkembangannya," ujar dia.

Baca juga: Kebijakan Larangan WNI Masuki Malaysia Dinilai Wajar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com