Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona, Zoonosis, dan Cara Mengurangi Risiko Penularan...

Kompas.com - 02/04/2020, 15:37 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com - Pandemi virus corona saat ini diyakini oleh banyak ilmuwan berasal dari pasar hewan di Wuhan, China.

Di pasar hewan tersebut, hewan liar dibeli, disembeilh, dan dikonsumsi oleh manusia.

Hal tersebut mengundang para peneliti untuk lebih mendalami penyakit yang datang dari dari hewan ke manusia atau yang disebut zoonosis.

Baca juga: Simak, Ini 10 Cara Pencegahan agar Terhindar dari Virus Corona

Dilansir dari Live Science (2/4/2020), zoonosis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur atau parasit yang menyebar dari hewan ke manusia.

Hal itu dapat ditularkan melalui kontak fisik langsung, udara, air, atau melalui inang perantara seperti serangga.

Seringkali patogen zoonosis ini tidak memengaruhi hewan tempat mereka tinggal, tetapi dapat memiliki risiko yang sangat besar bagi manusia yang tidak memiliki kekebalan alami terhadapnya.

Pandemi Covid-19 memberi peringatan bahwa penanganan atau kontak langsung dengan satwa liar menimbulkan risiko limpahan patogen yang mereka inangi dan pertahankan di alam. Hal itu dapat menyebabkan infeksi zoonosis.

Baca juga: Berikut Cara Membuat Hand Sanitizer Sendiri dengan Lima Bahan Sederhana

Petugas melakukan pembiusan terhadap kelelawar untuk mencegah penyebaran virus corona di Pasar Depok Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020).KOMPAS.com/LABIB ZAMANI Petugas melakukan pembiusan terhadap kelelawar untuk mencegah penyebaran virus corona di Pasar Depok Solo, Jawa Tengah, Sabtu (14/3/2020).

Penyakit manusia

Dilihat secara global, zoonosis bertanggungjawab atas sekitar 1 milliar kasus penyakit manusia dan jutaan kematian manusia setiap tahunnya.

Sekitar 60 persen dari penyakit yang muncul yang dilaporkan secara global dianggap sebagai zoonosis dan 75 persen patogen manusia baru yang terdeteksi dalam 30 tahun terakhir berasal dari hewan.

Endemik, epidemi, dan pandemi

Penyakit zoonosis mungkin endemik, artinya ditemukan di wilayah atau populasi yang didefinisikan secara sempit.

Tapi bisa jadi penyakit zoonosis itu epidemi, ketika penyebarannya menjadi lebih luas.

Sementara itu pandemi adalah epidemi sedunia, seperti Covid-19 atau virus corona. WHO telah menetapkan virus corona sebagai pandemi.

Berbagai macam spesies hewan dapat membawa agen zoonosis, dari hewan domestik hingga hewan liar. Contoh zoonosis hewan domestik termasuk penyakit bakteri E. coli dan toksoplasmosis.

Penyakit zoonosis lain yang menyebar dari hewan liar ke populasi manusia antara lain Virus West Nile, SARS (sindrom pernapasan akut parah), MERS (sindrom pernapasan Timur Tengah) dan Covid-19.

Penyelidikan saat ini terhadap potensi virus zoonosis, yang didanai oleh program PREDICT dari US Agency for International Development (USAID) menunjukkan ada lebih dari 1,6 juta virus yang tidak diketahui pada burung dan mamalia.

Baca juga: Work from Home, Berikut Tips Lindungi Keluarga Anda di Rumah dari Virus Corona

Penyemprotan disinfektan di kantor Notaris dan PPAT Nurul Laili, di Kota Mojokerto , Jawa Timur, Kamis (2/4/2020).KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ Penyemprotan disinfektan di kantor Notaris dan PPAT Nurul Laili, di Kota Mojokerto , Jawa Timur, Kamis (2/4/2020).

Bagaimana mengurangi risiko penularan?

Perubahan ukuran populasi hewan liar, distribusi hewan liar, penggunaan lahan, infrastruktur, dan konsumsi hewan liar meningkatkan munculnya potensi penyakit zoonosis.

Cara paling efektif mengurangi risiko penularan adalah dengan membatasi kontak antara manusia dan hewan liar.

Hal itu mencakup upaya-upaya sebagai berikut:

  • penutupan pasar hewan hidup yang menjual satwa liar
  • memperkuat upaya memerangi perdagangan hewan liar baik di dalam negara maupun lintas batas negara
  • berupaya mengubah perilaku konsumsi satwa liar yang berbahaya.

Menyelamatkan satwa liar sambil menghormati binatang liar dan habitatnya dapat mengurangi penularan zoonosis.

Baca juga: Kenali Tanda dan Gejala Infeksi Virus Corona pada Anak-anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com