Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Gempa Sukabumi, BMKG: Dipicu Sesar Aktif

Kompas.com - 11/03/2020, 10:26 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 5,1 mengguncang Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa (10/2/2020) sekitar pukul 17.18 WIB.

Dari informasi BPBD Kabupaten Sukabumi, gempa tersebut mengakibatkan sejumlah rumah warga rusak.

Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan gempa di Sukabumi tersebut dipicu oleh sesar yang aktif.

“Hasil analisis menunjukkan bahwa gempa ini diakibatkan oleh aktivitas slip atau pergeseran blok batuan kulit bumi secara tiba-tiba,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (11/3/2020)

Ia menyebut dengan melihat peta zonasi sumber gempa di wilayah Jawa Barat tampak bahwa lokasi episenter gempa ini berada di zona Sesar Citarik.

“Zona sumber gempa sesar aktif ini berada di sebelah barat Sesar Cimandiri, akan tetapi berada di sebelah timur zona sumber gempa Kluster Bogor yang aktif memicu rentetan gempa swarm yang berpusat di Kecamatan Nanggung, Bogor pada bulan Agustus 2019,” lanjutnya.

Baca juga: Mengapa Indonesia Kerap Dilanda Gempa Bumi?

Gempa lokal

Menurut Daryono, dilihat dari bentuk gelombang gempa (waveform) tampak jelas adanya gelombang geser yang cukup nyata dan kuat.

Adapun selisih waktu tiba catatan gelombang pressure (P) dan Shear (S) hanya 6 detik yang memberi petunjuk bahwa gempa yang terjadi merupakan gempa lokal.

“Gempa semacam ini biasa dikenal sebagai gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) yang dipicu aktivitas sesar aktif,” lanjut Daryono.

Titik episenter gempa kemarin berada pada koordinat 6,81 LS dan 106,66 BT tepat di darat di wilayah Kecamatan Kalangpanunggal Kebupaten Sukabumi.

Hasil analisis mekanisme sumber, dikatakan Daryono, menunjukkan bahwa gempa memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip-fault).

Menurutnya dilihat dari kondisi geologi dan tataan tektonik di wilayah Jawa barat bagian selatan ada dugaan bahwa sesar tersebut memiliki pergeseran ke kiri.

Gempa Sukabumi kemarin merupakan gempa dengan magnitudo paling kuat yang bersumber dari sesar aktif di daratan Jawa Barat sejak 19 tahun terakhir,” kata dia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Mentawai, Ratusan Orang Meninggal

Gempa kuat

Daryono mengatakan berdasarkan catatan katalog gempa, gempa kuat dengan pusat di darat terakhir terjadi di Jawa Barat berkekuatan M=5,1 terjadi di Ciamis-Kuningan pada 13 Januari 2001.

Catatan sejarah gempa di wilayah tersebut menunjukkan pada 1900 di wilayah Cisaat dan Gandasoli Sukabumi pernah juga dilanda gempa kuat dan merusak.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com