KOMPAS.com - Singapura telah mulai memungut biaya bagi para pasien warga asing yang ingin melakukan perawatan terkait virus corona di negara tersebut.
Melansir dari Reuters, hal tersebut disampaikan usai Singapura melaporkan kasus impor baru yang melibatkan orang-orang yang datang usai melakukan perjalanan dari Indonesia.
Langkah-langkah baru Singapura ini diumumkan pada Senin malam dan mulai berlaku pada 7 Maret 2020 saat pihak berwenang mengumumkan adanya dua pelancong Indonesia yang menunjukkan gejala saat baru saja tiba di Singapura.
Keduanya pasien tersebut melaporkan telah mengalami gejala virus corona saat di di Indonesia sebelum tiba di Singapura.
Salah satu pasien sebelumnya sempat mencari perawatan di rumah sakit Jakarta.
Baca juga: Tagar #Gempa Trending, Ini Dampak Gempa di Sukabumi dan Bogor
Sementara kasus yang lain yakni seorang warga Singapura yang mengunjungi saudara perempuannya di Indonesia yang kemudian menderita pneumonia.
Kementerian Kesehatan tidak menyebut apakah sikap baru tentang pembayaran ini untuk perawatan terkait dengan kasus-kasus tertentu.
"Mengingat meningkatnya jumlah infeksi COVID-19 secara global, dan peningkatan yang diharapkan dalam jumlah kasus yang dikonfirmasi di Singapura, kita perlu memprioritaskan sumber daya di rumah sakit umum kami," kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.
Dalam peraturan baru tersebut, orang asing yang merupakan pemegang izin kunjungan jangka pendek yang hendak berobat untuk kasus Covid-19 di Singapura diharuskan melakukan pembayaran. Akan tetapi tes virus yang dilakukan tetap gratis.
Situs Web Departemen Kesehatan Singapura mengatakan bahwa pengobatan infeksi pernafasan parah di rumah sakit umum Singapura biasanya menelan biaya antara 6.000 dollar Singapura atau sekitar Rp 61 juta, hingga 8.000 dollar Singapura (Rp 82 juta).
Saat ini kasus impor yang dilaporkan oleh Singapura ada sebanyak 33 kasus.
Sebanyak 24 kasus melibatkan perjalanan ke China, tiga kasus dari Indonesia dan yang lain dari Italia, Inggris, Perancis dan Jerman.
Negara ini melaporkan bahwa beberapa kasus lokalnya memiliki sejarah perjalanan ke Indonesia.
Baca juga: Viral Video Pernikahan dengan Hand Sanitizer karena Khawatir Virus Corona
Indonesia, sebagai negara terpadat keempat di dunia, melaporkan kasus virus pertamanya pada awal bulan ini dan sampai dengan hari ini memiliki positif infeksi sebanyak 27.
Jumlah tersebut lebih kecil dibandingkan jumlah di Singapura yang ukuran negaranya lebih kecil yakni sebanyak 160 orang.
Para ahli penyakit sempat mempertanyakan berapa banyak kasus yang tidak terdiagnosis di Indonesia sebelum muncul kasus positif virus corona awal pekan lalu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.