Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karyawan Positif Terinfeksi Virus Corona, Hyundai Tutup Pabrik di Korea Selatan

Kompas.com - 28/02/2020, 13:55 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Hyundai Motor menghentikan sementara pengoperasian pabrik di Korea Selatan setelah salah satu karyawannya dinyatakan positif virus corona.

Melansir CNN, perusahaan mengatakan pada Jumat (28/2/2020) bahwa hal itu dilakukan untuk benar-benar mensterilkan pabrik di Ulsan, Korea Selatan.

Pihaknya juga menambahkan bahwa Hyundai meminta pekerja yang melakukan kontak dekat dengan orang yang positif terinfeksi virus corona untuk mengarantina diri mereka dan melakukan tes.

Sementara itu, Hyundai merupakan salah satu di antara banyak perusahaan yang berada dalam posisi rentan ketika virus korona menyebar.

Perusahaan itu sebelumnya terpaksa menghentikan produksi di pabrik-pabrik di Korea Selatan karena kekurangan suku cadang lantaran penyebaran virus corona di China, yang memaksa penutupan pabrik di sana.

Baca juga: Pabrik Hyundai di Korea Selatan Kena Imbas Virus Corona

Kasus virus corona di Korea Selatan

Pada hari Jumat (28/2/2020), Korea Selatan melaporkan 256 kasus baru virus corona.

Total kasus virus corona di sana telah mencapai 2.022 kasus menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (KCDC) Korea Selatan.

Negara ini juga telah melaporkan 13 kematian akibat virus corona.

Di antara 256 kasus baru, 182 berasal dari Daegu, pusat wabah di Korea Selatan.

Total 1.314 kasus sejak awal wabah datang dari Daegu, menurut KCDC.

Jumlah tersebut membuat kasus virus corona di Korea Selatan paling banyak setelah China.

Baca juga: Cegah Virus Corona, KBRI di Korea Selatan Tutup Sementara

Wabah virus corona di Daegu

Wali Kota Daegu Kwon Young-jin mengatakan dia berencana untuk melaporkan seorang pejabat kelompok agama Shincheonji ke polisi setempat karena kurangnya kerja sama dalam memerangi wabah virus corona.

Wali Kota Kwon Young-jin mengatakan kepada wartawan pada hari Jumat (28/2/2020) bahwa kelompok itu tidak memasukkan semua nama anggota dalam daftar yang diserahkan ke pemerintah kota.

Dia akan melaporkan pejabat kelompok agama tersebut kepada polisi karena "menghambat langkah-langkah pemerintah kota untuk mengendalikan penyebaran virus corona."

Otoritas kota Daegu menemukan bahwa "kelompok itu menghilangkan informasi sebanyak 1.762 anggota Shincheonji".

Baca juga: Saat Infeksi Virus Corona di Korea Selatan Terus Melonjak Tajam...

Hal tersebut diketahui ketika otoritas kota membandingkan daftar yang dilaporkan oleh kelompok itu dengan yang diperoleh secara terpisah oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan.

Kelompok agama Shincheonji mengatakan bahwa peserta pelatihan bukan anggota resmi.

Namun, beberapa dari mereka yang dihilangkan dari daftar anggota Shincheonji dinyatakan positif terinfeksi virus corona, menurut Pemerintah Kota Daegu.

Kwon menambahkan bahwa sebagian besar pasien yang terinfeksi di Daegu berasal dari kelompok agama Shincheonji.

Baca juga: Tentara AS yang Bertugas di Korea Selatan Terinfeksi Virus Corona

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com