Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Pesan Berantai Pengangkatan Honorer K2 Jadi PNS

Kompas.com - 08/02/2020, 18:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com - Akun Twitter resmi BKN @bkngoid mengunggah sebuah tangkapan layar adanya pesan berantai tentang pengangkatan pegawai honorer menjadi PNS.

Namun, surat tersebut dibantah keasliannya oleh BKN dengan menuliskan kalimat "HOAX".

Parahnya, pesan berantai tentang pengangkatan pegawai honorer menjadi PNS tersebut mengklaim berasal dari Humas BKN Pusat.

Selain itu, tampak pula sebuah profil WhatsApp yang mengatasnamakan Kepala BKN Bima Haria Wibisana. Hal itu juga langsung dibantah oleh pihak BKN.

Narasi yang beredar

"Assalamu'alaikum wr wb.
Maaf mengganggu.
Kami dari Biro Badan Kepegawaian Negara (BKN) Pusat menyampaikan bahwa sesuai dengan keputusan bersama dengan Pemprov, Pemkab dan Pemkot bahwa sehubungan dengan pengangkatan honorer K2 sebagai ASN, maka kami infokan bahwa seleksi penerimaan CPNS tahun 2019/2020 masing-masing Pemprov, Pemkab dan Pemkot memiliki 5 jatah yang akan diangkat menjadi PNS tahun ini.

Sesuai dengan perintah Kepala BKN Pusat Bapak Bima Haria Wibisana memberikan kesempatan kepada semua peserta CPNS yang sudah terdaftar di web SSCASN jika ingin ikut serta dalam jatah yang sudah ditentukan bisa berkoordinasi langsung dengan beliau.

TTD Humas BKN Pusat."

Baca juga: [Hoaks] Bibir Seorang Pria Keluarkan Larva Diduga dari Minuman Kaleng

Konfirmasi Kompas.com

Mengonfirmasi kebenaran informasi tersebut, Kompas.com menghubungi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Humas BKN Paryono.

Ia mengatakan surat tersebut tidaklah benar alias hoaks.

"Itu hoaks, kami tidak pernah keluarkan pernyataan seperti itu. Jelas itu modus untuk melakukan penipuan, bahaya kalau masyarakat tidak waspada," kata Paryono saat dihubungi Kompas.com, Rabu (25/12/2019).

Selain itu, ia juga memastikan bahwa nomor telepon yang mengatasnamakan Humas BKN Pusat tersebut pun tidak benar.

Baca juga: Hoaks Minum Air Hangat untuk Pencegahan Virus Corona

Lebih lanjut ia menambahkan, nomor WhatsApp yang ditampilkan dengan menyebut nama Kepala BKN juga tidak sesuai.

Kemudian, narasi yang menyebutkan masing-masing Pemprov, Pemkab dan Pemkot memiliki 5 jatah yang akan diangkat menjadi PNS tahun ini juga tidak benar.

"Ya masyarakat harus hati-hati dalam masa-masa pendaftaran CPNS seperti saat ini," lanjut dia.

Paryono meminta kepada masyarakat untuk tidak mempercayai apabila ada oknum-oknum yang menjanjikan dapat diangkat sebagai PNS.

Ketika ditanya apakah benar terdapat orang dalam yang dapat meloloskan peserta CPNS 2019, ia membantahnya.

Lolos atau tidaknya peserta tes CPNS 2019, menurutnya adalah karena kemampuan diri sendiri.

"Jangan percaya orang dalam atau BKN misalnya, yang menentukan Anda diterima atau tidak adalah Anda sendiri melalui tes," kata dia.

Baca juga: [Hoaks] Virus Corona Menular Melalui Keringat di Makanan Kaleng China

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com