Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran di Australia, Awan Asap Terlihat hingga Chile dan Argentina

Kompas.com - 07/01/2020, 17:37 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Virdita Rizki Ratriani

Tim Redaksi

Sumber AFP

KOMPAS.com - Awan asap yang disebabkan kebakaran di Australia dikabarkan terlihat dari Chile dan Argentina. Dua negara tersebut memiliki jarak sekitar 12.000 kilometer dari Australia.

Melansir AFP, laporan tersebut disampaikan oleh badan cuaca di negara-negara Amerika Selatan, Senin (6/1/2020).

"Pada dini hari, efek pada matahari adalah tampaknya rona merah. Efek ini dihasilkan oleh awan asap dari kebakaran," ungkap Ketua Meteorologi Chile Patricio Urra, sebagaimana dikutip AFP.

Awan asap tersebut telah naik hingga ketinggian 6.000 meter di atas permukaan laut.

Menurut Urra, kondisi ini tidak menjadi ancaman bagi penduduk Chile.

Layanan Meteorologi Argentina mempublikasikan sebuah citra satelit yang menunjukkan bahwa awan tersebut dibawa oleh sistem yang bergerak dari barat ke timur.

Mereka pun membenarkan bahwa kondisi ini akan tampak sebagai matahari yang sedikit lebih merah. 

Perusahaan meteorologi regional Metsul mengatakan bahwa awan asap dapat mencapai negara bagian Rio Grande del Sur di Brasil.

Melansir BBC, hingga kini, setidaknya 24 orang dilaporkan telah tewas, termasuk 3 relawan pemadam kebakaran dan lebih dari 6,3 juta hektar semak-semak, hutan, dan taman telah terbakar.

Baca juga: Chris Hemsworth Sumbang Rp 13,9 Miliar Bantu Atasi Kebakaran Hutan di Australia 

Terparah di New South Wales

Negara yang mengalami dampak kebakaran paling buruk adalah New South Wales (NSW). Di daerah ini, hampir 5 juta hektar lahan terdampak, lebih dari 1.300 rumah hancur, dan ribuan orang harus mencari tempat untuk mengungsi.

Cuaca dingin dan panas berkombinasi dengan kekeringan panjang serta angin yang kuat menjadi situasi sempurna bagi api untuk menyebar dengan cepat.

Tetapi, hujan yang terjadi pada Senin (6/1/2020) membuat sejumlah penduduk dapat kembali ke rumah mereka.

Meski demikian, pemerintah setempat memperingatkan suhu tinggi dan risiko kebakaran selanjutnya yang dapat kembali terjadi minggu ini.

Negara lain juga terdampak

Di Victoria, lebih dari 800.000 hektar wilayah terbakar. Kebakaran yang terjadi sejak akhir November telah menyebabkan setidaknya 2 orang meninggal dan merusak sekitar 43 rumah di Gippsland Timur. 

Pernyataan bencana telah diumumkan di daerah-daerah paling parah di Victoria. Pernyataan ini memungkinkan pihak berwenang untuk melakukan evakuasi dan layanan darurat.

Pada Jumat (3/1/2020), menurut AirVisual, di ibu kota Australia, Canberra, asap kebakaran membuat kualitas udara menjadi yang terburuk ketiga dari semua kota besar di dunia. 

Kondisi yang sangat panas dan kering dengan angin kencang serta badai diperkirakan akan menimbulkan kebakaran selanjutnya. 

Baca juga: Kebakaran di Australia, Pemerintah Siapkan Kuburan Massal untuk Ratusan Ribu Hewan Ternak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com