Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Baru Tanpa Kembang Api, 1.000 Otok-otok Akan Dibagikan di Solo

Kompas.com - 29/12/2019, 18:32 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pergantian malam tahun baru biasanya diisi dengan atraksi kembang api. Namun, di sejumlah daerah, termasuk Solo, Jawa Tengah, ada pelarangan penggunaan kembang api pada malam tahun baru.

Sebagai gantinya, akan dibagikan permainan tradisional otok-otok untuk bunyi-bunyian.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Surakarta, Hasta Gunawan mengatakan, alasan pembagian otok-otok ini sebagai bagian dari menghargai produk lokal.

Otok-otok yang akan dibagikan sebagai 1.000 buah.

Pada malam tahun baru, otok-otok akan dibunyikan serentak dengan gong dan sirine, mulai dari Purwosari hingga Balai Kota Surakarta sepanjang 4,2 kilometer.

“Kami Pemkot Surakarta mengajak, menghormati kearifan lokal dan produk lokal. Siapa lagi yang bangga dengan karya sendiri kalau bukan bangsa kita sendiri,” kata Hasta, saat dihubungi Kompas.com, mengenai alasan penggunan otok-otok untuk menyambut Tahun Baru, Minggu (29/12/2019).

Baca juga: Murah Meriah, Kota Tua Masih Jadi Destinasi Favorit Jelang Tahun Baru

Selain itu, kata Hasta, Pemerintah Kota Surakarta ingin bersuka cita menyambut tahun baru secara aman dan selamat. 

“Otok-otok merupakan sumbangan dari Kadin Surakarta dan donatur lainnya,” kata Hasta.

Hasta menyebutkan, otok-otok tersebut rencananya akan dibagikan di depan 5 panggung yang disiapkan pada malam tahun baru.

Panggung utama berada di halaman Balai Kota.

Adapun bunyi-bunyian lain, yakni gong, juga disiapkan di lima  panggung dengan jumlah sebanyak 19 unit.

Selain itu, untuk sirine yang akan dibunyikan, merupakan sirine sejak 3 zaman, yakni sejak zaman keraton. Sirine tersebut akan dibunyikan di Taman Sriwedari.

Baca juga: Puncak Mudik Tahun Baru, 57.065 Kendaraan Tinggalkan Jakarta

Hasta mengatakan,  bagi para pengunjung yang mengenakan pakaian adat dan unik, berkesempatan untuk mendapatkan voucher maupun cindera mata.

Tahun ini merupakan tahun kedua penggunaan otok-otok pada malam tahun baru.

Otok-otok merupakan permainan tradisional dari kayu yang banyak terdapat di wilayah Solo Raya.

Tak hanya saat pergantian tahun, otok-otok juga sering digunakan di berbagai seremoni di Surakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Jadwal Timnas Indonesia di Semifinal Piala Asia U23: Senin 29 April 2024 Pukul 21.00 WIB

Tren
Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Duduk Perkara Kemenkop-UKM Imbau Warung Madura Tak Buka 24 Jam

Tren
Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Benarkah Pengobatan Gigitan Ular Peliharaan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan?

Tren
Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Arkeolog Temukan Buah Ceri yang Tersimpan Utuh Dalam Botol Kaca Selama 250 Tahun

Tren
Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Beroperasi Mulai 1 Mei 2024, KA Lodaya Gunakan Rangkaian Ekonomi New Generation Stainless Steel

Tren
Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Pindah Haluan, Surya Paloh Buka-bukaan Alasan Dukung Prabowo-Gibran

Tren
3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

3 Skenario Timnas Indonesia U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris

Tren
Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Hak Angket Masih Disuarakan Usai Putusan MK, Apa Dampaknya untuk Hasil Pilpres?

Tren
Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Daftar Cagub DKI Jakarta yang Berpotensi Diusung PDI-P, Ada Ahok dan Tri Rismaharini

Tren
'Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... '

"Saya Bisa Bawa Kalian ke Final, Jadi Percayalah dan Ikuti Saya... "

Tren
Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Thailand Alami Gelombang Panas, Akankah Terjadi di Indonesia?

Tren
Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain'

Sehari 100 Kali Telepon Pacarnya, Remaja Ini Didiagnosis “Love Brain"

Tren
Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Warganet Sebut Ramadhan Tahun 2030 Bisa Terjadi 2 Kali, Ini Kata BRIN

Tren
Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Lampung Dicap Tak Aman karena Rawan Begal, Polda: Aman Terkendali

Tren
Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Diskon Tiket KAI Khusus 15 Kampus, Bisakah untuk Mahasiswa Aktif?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com