Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Zulkifli Zaini, Ini Deretan Mantan Bankir yang Pimpin BUMN

Kompas.com - 24/12/2019, 13:30 WIB
Virdita Rizki Ratriani

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menetapkan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama PT Perusahaan listrik Negara (Persero).

Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan, Erick Thohir lebih memilih Zulkifli Zaini karena dianggap cocok dengan kebutuhan PLN saat ini.

Menurutnya, PLN membutuhkan sosok yang mampu memperbaiki keuangan perusahaan. Salah satunya dengan melakukan efisiensi.

Zulkifli Zaini memiliki latar belakang sebagai bankir atau meniti kariernya di sektor perbankan.

Dia merintis kariernya di Bank Mandiri sejak 1999 hingga diangkat menjadi Direktur Utama perusahaan plat merah tersebut pada 2010. 

Dari catatan Kompas.com, banyak mantan bankir yang menduduki posisi penting di pemerintahan. Seperti Ignasius Jonan, Pahala N Mansury, Budi Gunadi Sadikin maupun Sunarso.

Berikut mantan bankir yang diminta memimpin BUMN, di luar sektor perbankan:

1. Ignasius Jonan 

Menteri SDM, Ignasius Jonan tiba sebelum acara  pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019)KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Menteri SDM, Ignasius Jonan tiba sebelum acara pelantikan presiden dan wakil presiden di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Minggu (20/10/2019)

Salah satu bankir yang sukses melanjutkan kariernya di sektor non perbankan adalah Ignasius Jonan.

Dia pernah menjabat sebagai Direktur Private Equity di Citibank pada 1999 dan Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha Indonesia (Persero) tahun 2001. 

Sementara pada 2006 hingga 2009, Jonan menjabat sebagai Managing Director Citigroup.

Nama Ignasius Jonan pun tenar di media konvensional hingga media sosial karena aksinya saat menjabat sebagai Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero).

Pada 2014, foto Jonan saat tidur lelap, meringkuk di bangku kereta api ekonomi menjadi viral.

Semenjak dikelola oleh Jonan, KAI sebagai perusahaan perkerataapian mengalami reformasi besar.

Dikutip dari Kompas.com, 31 Agustus 2012, Jonan berhasil membalikkan kerugian KAI senilai Rp 83,4 miliar pada 2008 menjadi untung sebesar Rp 153,8 miliar pada 2009.

Dua tahun berikutnya, laba bersih KAI pun lebih dari Rp 200 miliar.

Pria yang lahir pada 21 Juni 1963 ini pernah terpilih sebagai chief executive officer (CEO) terbaik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2013.

Di 2014, Presiden Joko Widodo menunjuk Jonan sebagai Menteri Perhubungan (Menhub).

Namun, Jonan diberhentikan dari jabatannya setelah 2,5 tahun memimpin Kemenhub.

Setelah itu, pada 2016 dia ditunjuk sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama dengan Arcandra Tahar yang menjabat sebagai wakil Jonan.

Jonan pun mengaku lebih dikenal sebagai Dirut KAI dibandingkan sebagai menteri.

"Saya sampai sekarang kalau ketemu orang di mal atau jalan raya, kalau minta foto dengan saya itu nggak pernah bilang Pak Menteri ESDM minta foto. Tapi, Pak Dirut KAI ya. Jadi yang dikenal kereta apinya," kata Jonan seperti dikutip dari Antara, 26 September 2017.

Baca juga: Ignasius Jonan, Si Keras Kepala yang Dua Kali Pimpin Kementerian

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com