Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[KLARIFIKASI] Video Mitra Go-Jek Pukul Seorang Pemuda Diduga Order Fiktif

Kompas.com - 12/12/2019, 05:38 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

KOMPAS.com - Media sosial tengah dihebohkan mengenai adanya video mitra ojek online Go-Jek yang melakukan pemukulan terhadap seorang pemuda yang diduga melakukan order fiktif.

Adapun video tersebut tersebar luas di media sosial pada Senin (9/12/2019).

Disebutkan, lokasi adanya dugaan order fiktif itu terjadi di Manado, Sulwesi Utara.

Saat dikonfirmasi, pihak Go-Jek Indonesia pun membenarkan hal itu dan memberikan edukasi terhadap mitra dan pelaku order fiktif.

Lantas seperti apa kronologi kejadiannya?

Narasi yang beredar:

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, video tersebut diunggah oleh pengguna Facebook bernama Hamiem Alambara pada Senin (9/12/2019).

Dalam video terlihat mitra ojek online yang memakai jaket Go-Jek menunjukkan ekspresi kesal sambil menunjuk-nujuk layar ponselnya kepada seorang pemuda yang berada dalam mobil.

Diketahui, pemuda tersebut diduga merupakan pelaku order fiktif.

Saat sedang mengobrol, mitra Go-Jek memukul wajah pemuda tersebut.

Video berdurasi 52 detik ini juga dilengkapi dengan narasi yang menyebut bahwa peritiwa itu terjadi di Manado.

"Koran Manado

Seorang YouTuber Kena Tempeleng
Karna Nge Prank Ojol," tulis Hamiem dalam unggahan itu.

Baca juga: Viral Video Driver Go-Jek Pukul Seorang Pemuda Diduga Pelaku Order Fiktif

Konfirmasi Go-Jek

Head of Regional Corporate Affairs Go-Jek for East Indonesia, Mulawarman menyampaikan bahwa kejadian yang terekam dalam video viral itu benar terjadi di Manado, Sulawesi Utara.

"Saya dapat informasi bahwa ini benar terjadi di Manado. Lebih ke arah order fiktif, modusnya order fiktif," ujarnya kepada Kompas.com, Rabu (11/12/2019).

Ia menyampaikan bahwa pemuda ini sudah beberapa bulan lalu melakukan order fiktif, tidak hanya pihak Go-Jek saja yang menjadi korban, melainkan platform jasa pengantaran lainnya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com