Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Terlalu Lama Menatap Layar Gadget Sebabkan Gangguan Ini

Kompas.com - 13/10/2019, 21:05 WIB
Vina Fadhrotul Mukaromah,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat ini, penggunaan gawai semakin meningkat dan hampir digunakan oleh semua orang di semua kalangan dan semua usia.

Penggunaan gawai seringkali dinilai menyebabkan masalah-masalah kesehatan, seperti kelelahan, sakit kepala, pusing, darah tinggi, hingga gangguan tidur.

Apa sebenarnya yang menjadi penyebab dari masalah-masalah kesehatan ini?

Salah satu penyakit yang terjadi akibat terlalu lama menatap layar gawai dikenal sebagai  Computer Vision Syndrome (CVS).

Computer Vision Syndrome adalah sekumpulan masalah mata dan penglihatan yang disebabkan oleh penggunaan komputer, tablet, maupun ponsel.

Baca juga: Cara Mudah Mencegah Computer Vision Syndrome

Melansir Kompas.com (21/06/2016), menatap layar gawai terlalu lama dapat menyebabkan mata menjadi tegang dan tidak rileks.

Gejala CVS antara lain adalah penglihatan kabur, mata perih dan kering, hingga sakit kepala.

Menurut The Pharmaceutical Journal, penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa sekitar 75 persen dari populasi yang berkerja di depan layar selama 6-9 jam mengaku mengalami gangguan okuler.

Melansir dari Malays Fam Physician, ada tiga mekanisme utama yang menyebabkan CVS, yakni mekanisme ekstraokuler, mekanisme akomodatif, dan mekanisme permukaan okuler.

Efek visual pada komputer seperti kecerahan, resolusi, sorotan, dan kualitas adalah faktor-faktor yang dinilai berperan dalam terjadinya CVS.

Tingkat kemungkinan seorang pengguna gawai terkena CVS bergantung pada tingkat kemampuan visual dan lama waktu yang dihabiskan pada layar digital.

Masalah-masalah penglihatan seperti rabun dekat dan astigmatisme, kurang mampunya mata untuk fokus, dan perubahan kondisi akibat usia juga dapat turut berpengaruh dalam perkembangan gejala tertentu akibat penggunaan gawai.

Banyak dari penderita gejala CVS yang hanya mengalaminya secara sementara dan akan hilang setelah tidak menggunakan gawai.

Akan tetapi, tidak jarang pula yang tetap merasakan penurunan kemampuan visual seperti pandangan yang blur meskipun sudah berhenti menggunakan gawai.

Jika tidak dilakukan upaya untuk mengatasinya. Gejala-gejala ini dapat berlanjut dan memiliki probabilitas untuk memburuk dengan penggunaan gawai yang terus dilakukan.

Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi CVS bermacam-macam, diantaranya adalah:

  • Mengetahui faktor-faktor risiko
  • Memperhatikan jarak layar
  • Memperbaiki posisi duduk
  • Jeda atau istirahat
  • Lebih sering mengedip

Baca juga: Sering Main Gadget, Waspadai Gejala Computer Vision Syndrome

Selain itu, sebagai pencegahan, pemeriksaan rutin akan mata juga dapat membantu mencegah ataupun menurunkan perkembangan gejala-gejala yang berkaitan dengan CVS.

Pencegahan atau penurunan risiko masalah mata juga dapat mencakup pengaturan pencahayaan atau sorotan pada layar gawai, menetapkan jarak dari pengguna ke layar, posisi badan yang baik untuk melihat layar, dan memastikan masalah-masalah penglihatan minor yang dialami sebelumnya telah diobati.

(Sumber: Dian Maharani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Warganet Pertanyakan Mengapa Aurora Tak Muncul di Langit Indonesia, Ini Penjelasan BRIN

Tren
Saya Bukan Otak

Saya Bukan Otak

Tren
Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Pentingnya “Me Time” untuk Kesehatan Mental dan Ciri Anda Membutuhkannya

Tren
Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Bus Pariwisata Kecelakaan di Kawasan Ciater, Polisi: Ada 2 Korban Jiwa

Tren
8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

8 Misteri di Piramida Agung Giza, Ruang Tersembunyi dan Efek Suara Menakutkan

Tren
Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Mengenal Apa Itu Eksoplanet? Berikut Pengertian dan Jenis-jenisnya

Tren
Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Indonesia U20 Akan Berlaga di Toulon Cup 2024, Ini Sejarah Turnamennya

Tren
7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

7 Efek Samping Minum Susu di Malam Hari yang Jarang Diketahui, Apa Saja?

Tren
Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU 'Self Service', Bagaimana Solusinya?

Video Viral, Pengendara Motor Kesulitan Isi BBM di SPBU "Self Service", Bagaimana Solusinya?

Tren
Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Pedang Excalibur Berumur 1.000 Tahun Ditemukan, Diduga dari Era Kejayaan Islam di Spanyol

Tren
Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Jadwal Pertandingan Timnas Indonesia Sepanjang 2024 Usai Gagal Olimpiade

Tren
6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

6 Manfaat Minum Wedang Jahe Lemon Menurut Sains, Apa Saja?

Tren
BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

BPJS Kesehatan: Peserta Bisa Berobat Hanya dengan Menunjukkan KTP Tanpa Tambahan Berkas Lain

Tren
7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

7 Rekomendasi Olahraga untuk Wanita Usia 50 Tahun ke Atas, Salah Satunya Angkat Beban

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com