KOMPAS.com - Gelombang tinggi mencapai 4 meter masih berpotensi melanda sejumlah Perairan Indonesia.
Gelombang tinggi ini masih berpeluang terjadi hingga 21 September 2019.
Kepala Bagian Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Akhmad Taufan Maulana menjelaskan, gelombang tinggi salah satunya karena adanya pola tekanan rendah 1008 Hpa di Selatan Kamboja.
"Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya dari Timur-Selatan dengan kecepatan 4-30 knot, sedangkan di wilayah selatan Indonesia dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 4-25 Knot," kata Taufan kepada Kompas.com, Kamis (19/9/2019).
Taufan memaparkan, kecepatan angin juga mengakibatkan peningkatan tinggi gelombang.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Perairan utara Sabang, Perairan selatan Banten, Perairan Bitung-Manado, Perairan barat Sulawesi Selatan, Selat Makassar bagian selatan, Perairan Merauke, dan Laut Arafuru bagian timur.
Hasil pantauan BMKG, sejumlah wilayah perairan yang berpeluang mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian 1,25 hingga 2,5 meter antara lain
Sementara sejumlah wilayah perairan lain yang berpotensi terjadi gelombang tinggi 2,5-4 meter, yaitu:
Masyarakat diminta untuk memerhatikan keselamatan pelayaran, kecepatan angin, dan tinggi gelombang yang ada.
Beberapa transportasi air seperti perahu nelayan diimbau untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1.25 meter, kapal tongkang diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1.5 meter.
Kapal ferry diimbau untuk waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2.5 meter, serta kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar diimbau waspada terhadap kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4.0 meter.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," ujar Taufan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.