Keadaan Ashabul Kahfi Selama 309 Tahun di Dalam Gua

KOMPAS.com - Ashabul Kahfi merupakan sebutan untuk tujuh pemuda yang tertidur di dalam gua selama 309 tahun lamanya.

Mereka pergi ke dalam gua untuk bersembunyi dari kekejaman Raja Dikyanus (Decius) agar dapat mempertahankan keimanannya kepada Allah SWT.

Raja Dikyanus adalah Kaisar Romawi yang memerintah antara tahun 249 hingga 251.

Dengan kata lain, kisah Ashabul Kahfi terjadi sekitar dua abad setelah masa Nabi Isa dan sebelum masa Nabi Muhammad SAW.

Lantas, bagaimana keadaan Ashabul Kahfi selama 309 tahun di dalam gua?

Baca juga: Peristiwa Fathu Mekkah: Penyebab, Kronologi, dan Akhir

Awal mula peristiwa Ashabul Kahfi

Ashabul Kahfi artinya penghuni gua. Peristiwa yang dialami Ashabul Kahfi tertuang dalam Al Quran surat Al-Kahfi ayat 9-26.

Kisah Ashabul Kahfi terjadi pada sekitar tahun 249-251, di masa pemerintahan Raja Dikyanus.

Dikyanus adalah kaisar yang cakap di bidang militer, tetapi pemerintahannya diwarnai dengan sejumlah penganiayaan berdarah terhadap orang-orang telah meninggalkan agama nenek moyang.

Ia melakukan penganiayaan terorganisir terhadap umat Kristen, yang dianggap dapat mengancam eksistensi tradisi yang mereka jalani selama ratusan tahun.

Dikyanus tidak segan berbuat kejam terhadap siapa saja yang menolak menyembah berhala dan memuliakannya.

Saat itu, ada sekelompok pemuda dari golongan bangsawan yang mempertahankan keimanan mereka kepada Allah SWT. 

Baca juga: Strategi Dakwah Nabi Muhammad

Suatu ketika, mereka dipanggil ke istana kaisar untuk ditawarkan harta maupun jabatan sebagai iming-iming agar mereka mau meninggalkan keimanan mereka kepada Allah.

Para pemuda itu tegas menolak dan memilih untuk pergi bersembunyi meninggalkan tempat tinggal mereka menuju ke Gunung Tikhayus.

Rombongan mereka bertambah ketika bertemu seorang pemuda di tengah perjalanan.

Ada pula yang meriwayatkan, mereka bertemu dengan seorang pemuda dan satu anjingnya.