Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Flapper, Gaya yang Terkenal di Amerika Pasca-Perang Dunia I

Kompas.com - 24/02/2024, 20:00 WIB
Yulisha Kirani Rizkya Pangestuti,
Tri Indriawati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pada awal abad ke-20 atau pada tahun 1920-an, muncul sebuah fenomena sosial, yaitu flapper.

Istilah flapper mungkin terdengar asing bagi beberapa orang, meski begitu tren ini cukup terkenal dalam sejarah sosial Amerika Serikat.

Flapper adalah simbol yang sangat dikenal dari zaman 1920-an atau pasca-Perang Dunia I.

Arti flapper

Dilansir dari Cambridge Dictionary, arti flapper mengacu pada seorang gadis remaja yang fashionable dan sering kali mencoba tampil menawan serta menampilkan rasa percaya diri.

Istilah ini menggambarkan sekelompok perempuan muda yang mengekspresikan kebebasan, pemberontakan, dan gaya hidup berbeda dari generasi sebelumnya.

Mereka adalah manifestasi dari perubahan budaya di tengah masyarakat yang bergerak menuju modernitas dan menginginkan perubahan.

Gaya dan penampilan

Flapper ditandai dengan penampilan yang mencolok dan kontroversial untuk masanya.

Para perempuan pada era flapper, mengenakan rok pendek, berpotongan rambut bob yang lebih pendek dari gaya rambut tradisional, serta mengenakan riasan mencolok seperti lipstik merah cerah serta eyeliner tebal.

Gaya berpakaian mereka mencerminkan pemberontakan terhadap norma-norma sosial yang ada pada masa itu.

Perilaku dan gaya hidup

Meski terkenal sebagai tren gaya busana dan rambut, flapper bukan hanya tentang penampilan.

Para perempuan pada era flapper, juga dikenal dengan perilaku mereka yang bebas dan penuh semangat.

Pada masa itu, para perempuan sering menghadiri pesta dansa malam yang terkenal sebagai speakeasies selama masa larangan alkohol di Amerika Serikat.

Hal ini menunjukkan sikap mereka yang anti-konformis terhadap hukum yang ada.

Mereka datang ke speaksies mengenakan gaun dan rok pendek, berambut bob, serta menggunakan make up bold dengan lipstik merah. Para perempuan itu juga merokok dan minum alkohol.

Perilaku para perempuan flapper menggambarkan bahwa mereka juga memiliki hak untuk memilih dan menikmati kebebasan.

Referensi:

  • Gourley, C. (2008). Flappers, and the new American woman : perceptions of women from 1918 through the 1920s. Amerika Serikat: Twenty-First Century Books.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com