Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Pencipta Lagu 17 Agustus atau Hari Merdeka?

Kompas.com - 15/08/2023, 08:00 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

Sumber Kompas.com

KOMPAS.com - Lagu Hari Merdeka atau terkadang dikenal dengan judul 17 Agustus, merupakan salah satu lagu nasional yang paling sering diputar pada momen peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Lirik lagu ini memang menegaskan bahwa pada 17 Agustus 1945, Indonesia telah merdeka dan terbebas dari belenggu penjajahan bangsa asing.

Selain itu, lagu Hari Merdeka menyerukan bahwa semua rakyat harus mempertahankan Indonesia sampai kapan pun, sangat tepat dinyanyikan pada 17 Agustus, saat peringatan Hari Kemerdekaan Indonesia.

Lantas, siapa yang menciptakan lagu Hari Merdeka atau 17 Agustus?

Baca juga: Husein Mutahar, Komponis dan Penyelamat Bendera Indonesia

H Mutahar, pencipta lagu Hari Merdeka

Lagu Hari Merdeka diciptakan oleh Husein Mutahar atau Sayyid Muhammad Husein bin Salim bin Ahmad bin Salim al-Mutahar.

Melansir Kompas Hype, H Mutahar menciptakan lagu 17 Agustus untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tahun 1946.

H Mutahar adalah seorang negarawan dalam masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.

Ia dikenal sebagai seorang komponis musik Indonesia, terutama untuk kategori lagu nasional dan kepanduan.

Selain Hari Merdeka, beberapa lagu ciptaan Husein Muntahar yang populer adalah Syukur (diperkenalkan Januari 1945) dan Hymne Pramuka (1964).

Karya terakhirnya, Dirgahayu Indonesiaku, menjadi lagu resmi ulang tahun ke-50 Kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Siapa Pencipta Lagu Maju Tak Gentar?

Pencipta lagu 17 Agustus ini lahir di Semarang, pada 5 Agustus 1916.

Pada 1945, Husein Mutahar sempat bekerja sebagai Sekretaris Panglima Angkatan Laut RI di Yogyakarta, kemudian menjadi pegawai tinggi Sekretariat Negara di Yogyakarta (1947).

Selain dikenal sebagai komponis lagu nasional dan kepanduan, Husein Mutahar juga berjasa dalam membentuk Paskibraka dan menyelamatkan Bendera Pusaka pada 1948 pada saat peristiwa Agresi Militer Belanda II.

Puncak kariernya sebagai pejabat negara adalah sebagai Duta Besar RI di Takhta Suci (Vatikan), periode 1969-1973.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com