Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Istana Mini di Banda Neira

Kompas.com - 13/08/2023, 13:30 WIB
Widya Lestari Ningsih

Penulis

KOMPAS.com - Istana Mini merupakan bangunan bekas kantor pemerintahan VOC di Banda Neira.

Melansir laman Kemdikbud, bangunan bernuansa putih dan bercorak Eropa ini dinamai Istana Mini karena bentuknya menyerupai istana negara di Jakarta, tetapi dalam ukuran lebih kecil.

Letak Istana Mini tidak jauh dari Benteng Nassau, yakni di Kecamatan Banda, Kabupaten Maluku Tengah, Maluku.

Berikut sejarah Istana Mini di Banda Neira.

Baca juga: Benteng Nassau, Saksi Bisu Pembantaian Banda

Sejarah Istana Mini

Istana Mini merupakan salah satu bangunan cagar budaya peninggalan masa kolonial yang didirikan oleh Belanda di Banda Neira pada 1622.

Berdasarkan catatan sejarah, bangunan ini dulunya berada di dalam Benteng Nassau.

Namun, setelah kondisinya tidak aman dihuni akibat gempa, VOC melakukan pembangunan ulang di luar area benteng.

Lingkungan sekitar Istana Mini di Banda Neira, Maluku.Dok. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lingkungan sekitar Istana Mini di Banda Neira, Maluku.
Pada zaman dulu, Istana Mini merupakan kantor pemerintahan VOC yang ditinggali oleh pejabat VOC dan kontrolir (jabatan pemerintahan di zaman Hindia Belanda).

Selain itu, tempat ini juga digunakan sebagai penyimpanan rempah-rempah.

Bangunan Istana Mini berbentuk segi empat yang simetris, dengan teras depan yang luas.

Di area ini terdapat bangunan utama dan dua bangunan sandingan. Di Istana Mini juga masih dapat dijumpai meriam-meriam buatan VOC.

Baca juga: Benteng Tahula, Pertahanan Utama Bangsa Spanyol di Tidore

Mengutip Kompas.com, pemerintah memiliki rencana merevitalisasi Istana Mini, yang diusulkan menjadi Istana Kepresidenan di Indonesia Timur.

Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Vinsensius Jemadu mengatakan bahwa upaya revitalisasi tersebut merupakan sebuah upaya dalam pengembangan destinasi pariwisata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com