KOMPAS.com - Setiap tanggal 10 Dzulhijjah, umat Islam merayakan Hari Raya Idul Adha atau Lebaran Haji, atau terkadang juga disebut Hari Raya Kurban.
Pada hari itu, umat Islam yang menunaikan ibadah haji sedang melaksanakan rukun haji terakhirnya dengan penyembelihan kurban.
Sedangkan umat Muslim yang tidak pergi haji ke Tanah Suci, berkumpul pada pagi hari untuk melaksanakan salat ied dan dilanjutkan prosesi penyembelihan hewan kurban.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kurban adalah persembahan kepada Allah (seperti biri-biri, sapi, unta yang disembelih pada hari Lebaran Haji).
Apabila membuka kembali sejarahnya, kurban pertama kali dilakukan oleh Qabil dan Habil, putra Nabi Adam.
Selain itu, terdapat kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tentang kurban yang patut diteladani umat Islam.
Berikut sejarah asal-usul kurban dari zaman Nabi Adam hingga kisah Nabi Ibrahim dan Ismail tentang kurban.
Baca juga: Sejarah Hari Raya Idul Adha
Latar belakang terjadinya ibadah kurban adalah perselisihan antara Qabil dan Habil yang ingin menikahi perempuan bernama Iqlima.
Mereka kemudian diuji oleh Allah dengan perintah untuk berkurban.
Qabil, yang sehari-hari bertani, berkurban hasil panen yang tidak lagi dalam kondisi baik.
Sedangkan Habil, yang memiliki binatang ternak, berkurban hewan yang gemuk dan sehat.
Baca juga: Apa Makna Idul Adha?
Kisah kurban Habil dan Qabil tercatat dalam Al Quran surat Al-Maidah ayat 27 yang artinya berbunyi, "Dan ceritakanlah (Muhammad) kepada mereka kisah sebenarnya kedua putra Adam (Habil dan Qabil), ketika keduanya mempersembahkan kurban, maka (kurban)diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil)."
Karena keikhlasan dan ketakwaan Habil, maka kurbannya diterima oleh Allah, sedangkan Qabil yang memiliki sifat pelit tidak diterima.
Ujian Allah untuk berkurban kembali terjadi pada masa Nabi Ibrahim, yang bermimpi diperintah oleh Allah untuk menyembelih Ismail.
Ismail adalah putra dari Nabi Ibrahim dan Siti Hajar yang ketika dewasa juga diangkat menjadi nabi.