Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riwayat Tinta Pemilu, ada Risiko untuk Kesehatan

Kompas.com - 25/04/2023, 22:12 WIB
Josephus Primus

Penulis

KOMPAS.com - Tinta pemilu adalah cairan penanda bagi seseorang untuk membuktikan dirinya sudah memilih atau belum dalam pemilihan umum.

Tinta pemilu memiliki ciri khas yakni tak mudah lekang dalam waktu singkat.

Seseorang yang sudah memilih biasanya mencelupkan jarinya pada tinta pemilu.

Laman sumber literatur di Kompas.com edisi 17 April 2019 menunjukkan bahwa nama India disebut sebagai yang pertama kali menggunakan tinta pemilu.

Kala itu, India melakukan pemilihan umum pada 1962.

Baca juga: Minum Tinta Pemilu, Mustafa Dijemput TNI untuk Cek Kesehatan

Tinta pemilu

Tinta pemilu yang digunakan di India merupakan upaya mengurangi risiko pemalsuan identitas peserta pemilu.

Selain Indonesia, eksistensi tinta pemilu asal India juga merambah ke berbagai negara semisal Malaysia, Britania Raya, Turki, Filipina dan sebagainya.

Tinta pemilu dalam riwayatnya berbahan dasar zat kimia.

Namanya, perak nitrat.

Dalam penelitian WHO, perak nitrat ada risiko untuk kesehatan.

Penggunaan perak nitrat berlebihan akan memengaruhi sistem syaraf manusia.

WHO sudah membatasi kadar perak nitrat pada tinta pemilu maksimal 4 persen.

WHO juga sudah mengimbau penggunaan pengganti tinta pemilu berbasis perak nitrat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com