Olahraga Surfing, Kisah Ketekunan Juara Olimpiade

JAKARTA, KOMPAS.com - Olahraga surfing atau olahraga selancar ombak adalah cabang olahraga yang makin favorit saat ini.

Laman sumber literatur Kompas.com pada 7 Oktober 2022 menyebut olahraga surfing atau olahraga selancar ombak memiliki banyak tempat di wilayah pantai di Indonesia.

Olahraga surfing atau olahraga selancar ombak makin merata dilakukan mulai dari Aceh hingga Banyuwangi, dan Bali.

Baca juga: 10 Pantai Lampung yang Wajib Dikunjungi, Bisa Lihat Lumba-lumba Hingga Surfing

Surfing

SHUTTERSTOCK/Damian Zurowski Ilustrasi selancar, kejuaraan selancar Internasional Krui.

Olahraga surfing memang berbasis olahraga renang.

Pembedanya adalah bahwa olahraga surfing dilakukan di laut dengan ombak tinggi rata-rata 3-4 meter.

Olahraga selancar ombak atau olahraga surfing menggunakan papan selancar yang awalnya terbuat dari kayu pinus.

Kini, papan olahraga surfing atau olahraga selancar ombak juga terbuat dari bahan fiber atau plastik sintetis.

Menyebut kisah olahraga surfing atau olahraga selancar ombak adalah menyebut nama mendiang Duke Paoa Kahinu Mokoe Hulikohola Kahanamoku, mantan atlet renang AS asal Negara Bagian Hawai.

Kahanamoku lahir pada 24 Agustus 1890.

Kominfo Peselancar ombak Indonesia Rio Waida pada World Surf League Championship (WLSC) Tour 2022 di Pantai Plengkung (G-Land) Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (28/5/2022).

Kahanamoku wafat pada 22 Januari 1968.

Kahanamoku adalah juara renang pada Olimpiade 1912.

Kahanamoku mermang bukan penemu olahraga surfing atau selancar air.

Penemu olahraga selancar ombak atau olahraga surfing adalah Joseph Bank.

Kendati demikian, bermodalkan ketekunannya. Kahanamoku berhasil memperkenalkan olahraga surfing atau olahraga selancar ombak sebagai olahraga yang kian moncer namanya.