Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bir Temulawak, Riwayatnya Pernah Jadi Simbol Orang Kaya

Kompas.com - 16/12/2022, 08:16 WIB
Josephus Primus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bir temulawak adalah minuman herbal dengan kekhasan tersendiri.

Bir temulawak yang memiliki bahan dasar rimpang temulawak mesti melalui proses fermentasi dengan gula dan air.

Laman Kompas.com edisi 29 April 2012 menyebut hasil fermentasi itu membuat bir temulawak memiliki rasa yang khas dan unik, seperti rasa minuman anggur atau wine.

Baca juga: Manfaat Temulawak untuk Atasi Jerawat hingga Cegah Penuaan Kulit

Jawa Timur, khususnya di wilayah Kabupaten Jombang maupun Kabupaten Banyuwangi menjadi titik tolak telusuran asal-muasal bir temulawak.

Ilustrasi curcumin, senyawa yang terkandung dalam jahe, kunyit, temulawak, dan sereh.SHUTTERSTOCK/kwanchai.c Ilustrasi curcumin, senyawa yang terkandung dalam jahe, kunyit, temulawak, dan sereh.

Bir temulawak

TemulawakShutterstock Temulawak

Di kedua kabupaten itu, minuman bir temulawak mulai mengemuka di masyarakat pada sekitar 1960-an.

Di Banyuwangi bahkan, bir temulawak menjadi minuman hidangan yang lazim digunakan pada acara pesta.

Bir temulawak ala Banyuwangi setidaknya punya dua varian.

Varian yang paling unik adalah varian bir temulawak dengan campuran soda.

Alhasil, bir temulawak campuran soda saat tutup botolnya dibuka akan mengeluarkan uap dengan aroma khas.

Sebelum minuman bersoda maupun minuman berkarbonasi asing masuk ke Indonesia, bir temulawak beruap malah dijadikan simbol status orang kaya, di Banyuwangi.

Sejak 1970, bir temulawak asal Banyuwangi mulai meluas pemasarannya ke Bali, sampai sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com