KOMPAS.com - Meganthropus Paleojavanicus atau manusia besar tertua dari Jawa adalah manusia primitif tertua di Indonesia.
Penemu Meganthropus Paleojavanicus adalah Gustav Heinrich Ralph von Koenigswald, seorang ahli paleoantropologi keturunan Jerman-Belanda.
Fosil-fosil manusia purba ini ditemukan di Sangiran, lembah Bengawan Solo, pada 1941.
Berikut sejarah penemuan fosil Meganthropus Paleojavanicus.
Baca juga: Meganthropus Paleojavanicus: Penemuan, Kehidupan, dan Ciri-ciri
GHR von Koenigswald mulai melakukan penelitian di Jawa pada 1930-an, ketika dipekerjakan oleh pemerintah Belanda.
Sejak itu, ia melakukan berbagai penelitian di sejumlah daerah di Jawa, seperti di Ngandong, tepi Sungai Bengawan Solo, Ngawi, Sragen, dan Pacitan.
Pada 1934, Koenigswald mulai meneliti di daerah Sangiran. Sekitar tujuh tahun kemudian, atau pada 1941, ia menemukan fosil tengkorak dan rahang.
Fosil pertama yang ditemukan adalah fragmen rahang atas kiri dengan geraham kedua dan ketiga, serta sebagian geraham pertama.
Namun, yang pertama kali diumumkan adalah temuan fragmen rahang bawah sebelah kanan dengan kedua geraham muka dan geraham pertama.
Baca juga: Von Koenigswald, Penemu Fosil Meganthropus Paleojavanicus di Sangiran
Bersama fragmen tersebut, ditemukan pula fragmen rahang bawah kiri bagian belakang dengan ketiga geraham.
Temuan berikutnya adalah rahang bawah dengan gigi-gigi, mulai dari geraham pertama kiri sampai geraham ketiga kanan.
Setelah diteliti, penemuan tersebut dinamai Meganthropus Paleojavanicus, karena fosilnya berukuran sangat besar dan menyerupai raksasa.
Meganthropus Paleojavanicus berasal dari kata mega yang berarti besar, anthropus yang bermakna manusia, paleo berarti tertua, dan javanicus artinya Jawa.
Meganthropus Paleojavanicus ditemukan pada lapisan Pleistosen Awal.
Baca juga: Pembagian Kala Pleistosen: Bawah, Tengah, dan Atas
Referensi:
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia I: Zaman Prasejarah di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.