KOMPAS.com - Kerajaan Kalingga atau Kerajaan Holing adalah kerajaan bercorak Hindu-Buddha yang berdiri pada abad ke-7, di Jawa Tengah.
Kerajaan Kalingga didirikan oleh seorang keturunan Dinasti Syailendra, yang kelak menjadi penguasa Kerajaan Mataram Kuno.
Puncak kejayaan Kerajaan Kalingga diperoleh pada masa pemerintahan Ratu Shima yang berkuasa pada 674-695 M.
Namun, setelah Ratu Shima wafat pada 695, Kerajaan Kalingga mengalami keruntuhan.
Lantas, apa penyebab keruntuhan Kerajaan Kalingga?
Baca juga: 5 Peninggalan Kerajaan Kalingga
Penyebab keruntuhan Kerajaan Kalingga adalah serangan dari Kerajaan Sriwijaya.
Masa keemasan Kerajaan Kalingga diperoleh di bawah kekuasaan Ratu Shima.
Akan tetapi, setelah Ratu Shima meninggal dunia pada 695, Kerajaan Kalingga mulai mengalami keruntuhan.
Sepeninggal Ratu Shima, wilayah Kerajaan Kalingga dibagi ke dalam dua bagian untuk anak-anaknya, yaitu Dewi Parwati dan Narayana.
Dewi Parwati yang diperistri oleh raja dari Kerajaan Sunda-Galuh, yaitu Rahyang, menguasai wilayah Kalingga Utara, sedangkan Narayana bagian selatan.
Parwati dengan suaminya memimpin Kerajaan Keling yang terletak di daerah Magelang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Pangeran Narayana menguasai Kerajaan Medang yang berlokasi di daerah Prambanan, Yogyakarta.
Sempat terjadi prahara di Kalingga Utara, wilayah yang dikuasai oleh Dewi Parwati.
Sebab, setelah Parwati meninggal dunia, terjadi perebutan takhta.
Narayana yang sebelumnya sudah diberi bagian wilayah Kalingga Selatan, tamak dan ingin menguasai seluruh wilayah Kalingga.