Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertempuran Lima Hari Palembang: Latar Belakang, Kronologi, dan Akhir

Kompas.com - 04/08/2021, 15:00 WIB
Verelladevanka Adryamarthanino ,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pertempuran Lima Hari Palembang merupakan peristiwa perlawanan Tentara Indonesia (TRI) terhadap serangan pasukan tentara Belanda (NICA).

Pertempuran berlangsung selama lima hari, sejak tanggal 1 hingga 5 Januari 1947. 

Konflik bermula saat Belanda ingin Palembang segera mengosongkan kotanya. Akan tetapi, keinginan Belanda ditolak oleh seluruh rakyat Palembang.

Karena Palembang menolak permintaan Belanda, baku tembak terjadi pada 1 Januari 1947. Setelah lima hari bertempur, pertempuran antara keduanya berakhir. 

Keduanya kemudian memilih untuk melakukan gencatan senjata yang berlaku pada 6 Januari 1947.

Baca juga: Gerakan Aceh Merdeka: Latar Belakang, Perkembangan, dan Penyelesaian

Latar Belakang

Setelah Perang Dunia II mereda, tentara Sekutu melakukan ekspansinya ke berbagai wilayah bekas jajahan Jepang di Indonesia, salah satunya Palembang. 

Sekutu berhasil sampai di Palembang pada 12 Oktober 1945 dipimpin Letjen Carmichael bersama tentara Belanda (NICA). 

Semakin hari, jumlah pasukan NICA semakin bertambah. 

Sekutu kemudian meninggalkan Palembang pada 1946, yang kemudian kedudukan mereka di Palembang diserahkan kepada tentara Belanda. 

Konflik bermula saat Belanda ingin Palembang segera mengosongkan kotanya. 

Akan tetapi, keinginan Belanda ditolak oleh seluruh rakyat Palembang. 

Belanda ingin menguasai Palembang, karena Palembang merupakan salah satu wilayah strategis Indonesia. 

Selain itu, Palembang juga kaya akan sumber daya alamnya.

Palembang juga berpotensi sebagai pusat pemerintahan, kekuatan militer, dan kegiatan politik maupun ekonomi.

Baca juga: Pertempuran Laut Aru: Penyebab, Kronologi, dan Dampak

Pertempuran

Karena Palembang menolak permintaan Belanda, baku tembak terjadi pada 1 Januari 1947 di Palembang Ilir. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Ragam Reaksi Rakyat Sumatera terhadap Berita Proklamasi Kemerdekaan

Stori
Jumlah Pasukan Perang Badar

Jumlah Pasukan Perang Badar

Stori
Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Konferensi Yalta: Tokoh, Hasil, dan Dampaknya

Stori
Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Narciso Ramos, Tokoh Pendiri ASEAN dari Filipina

Stori
Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Biografi Pangeran Diponegoro, Sang Pemimpin Perang Jawa

Stori
Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Biografi Mohammad Yamin dan Perjuangannya

Stori
Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Ras yang Mendominasi Asia Timur dan Asia Tenggara

Stori
Sejarah Kelahiran Jong Java

Sejarah Kelahiran Jong Java

Stori
7 Fungsi Pancasila

7 Fungsi Pancasila

Stori
Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Sa'ad bin Ubadah, Calon Khalifah dari Kaum Anshar

Stori
JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

JH Manuhutu, Presiden Pertama RMS

Stori
Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan di Sunda Kecil

Stori
Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Apa yang Dimaksud Kepulauan Sunda Besar?

Stori
Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Kenapa Bali, NTB, dan NTT Disebut Sunda Kecil?

Stori
Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Sejarah Tarian Rangkuk Alu

Stori
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com