KOMPAS.com - Tes kebugaran jasmani memiliki tujuan untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani seseorang.
Untuk mengetahui tingkat kebugaran jasmani, maka akan dilakukan serangkaian tes.
Tes Kesegaran Jasmani Indonesia (TKJI) telah disepakati dan ditetapkan menjadi instrumen atau alat tes yang berlaku di seluruh wilayah Indonesia.
Mengutip buku Pengukuran dan Evaluasi Olahraga, karya Abdul Narlan dan Dicky Tri Juniar, tes kebugaran jasmani terdiri dari beberapa item tes, yaitu lari cepat, angkat tubuh (pull up), baring duduk (sit up), loncat tegak (vertical jump), dan lari jarak menengah.
Tes-tes tersebut dibedakan oleh kelompok usia dan jenis kelaminnya.
Baca juga: 10 Komponen Kebugaran Jasmani
Tujuannya untuk menyesuaikan dengan tingkat perkembangan dan pertumbuhan peserta.
Adapun, sebelum melakukan tes kebugaran jasmani agar tidak terjadi cedera maka terlebih dahulu dilakukan pemenasan terlebih dahulu.
Berikut adalah jenis tes kebugaran jasmani untuk mengetahui kebugaran jasmani seseorang.
Tes apakah yang bertujuan untuk mengukur kecepatan? Jawabannya adalah tes lari cepat 50 meter.
Adapun lari dengan jarak 50 meter diterapkan bagi peserta usia 13-15 tahun.
Sementara untuk usia 16-19 tahun jaraknya adalah 60 meter.
Baca juga: 6 Manfaat Melakukan Kebugaran Jasmani
Tes apakah yang bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot lengan dan otot bahu? Jawabannya adalah angkat tubuh atau pull up.
Tes ini terdapat dua bentuk. Pertama, tes gantung sikut angkat tubuh yang dikhususkan untuk putra kelompok 13-15 tahun dan usia 16-19 tahun selama 60 detik.
Kedua, tes gantung sikut tekuk untuk putra-putri kelompok usia 6-9 tahun dan 10-12 tahun selama 30 detik dan untuk putri kelompok usia 13-15 tahun dan usia 16-19 tahun selama 60 detik.
Tes baring duduk atau sit up bertujuan untuk mengukur kekuatan dan daya tahan otot perut.