KOMPAS.com - Timnas Indonesia memiliki stadion kebanggaan bernama Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) di Jakarta.
SUGBK terletak di tengah kompleks Gelanggang Olahraga (Gelora) Bung Karno.
Kompleks Gelora Bung Karno berisikan stadiun utama, stadion skunder, lapangan sepak bola, stadion air, stadion tenis (indoor dan outdoor), lapangan hoki, bisbol dan panahan, serta beberapa gimnasium dalam ruangan.
Kompleks olahraga tersebut kali pertama dibangun pada tahun 1960 dan diresmikan pada tahun 1962 sebagai tempat pembukaan Asian Games ke IV.
Baca juga: GBK Jadi Stadion Terfavorit di Asia Tenggara
Dalam upacara pembukaan tersebut, Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno mengatakan, peristiwa ini merupakan tonggak sejarah bagi Indonesia khususnya di bidang olahraga.
Nama Gelora Bung Karno pertama diusulkan lewat perbincangan pagi hari antara Soekarno dengan Menpora Maladi, Mendagri dr. Soemarno Sosroatmodjo, Menteri Agama Saifuddin Zuhri menjelang peresmian.
Soekarno sebenarnya menamainya dengan Pusat Olah Raga Bung Karno.
Namun, kemudian membatalkannya gara-gara Saifuddin Zuhri yang merupakan ayah dari Menteri Agama era Jokowi 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin.
Baca juga: GBK Masuk Nominasi Stadion Termegah di Asia Tenggara Versi AFC
Dikutip dari otobiografi KH Saifuddin Zuhri: Berangkat dari Pesantren (2013), ceritanya, saat itu Soekarno tengah membahas nama kompleks olahraga itu bersama para menteri di serambi belakang Istana.
Saifuddin saat itu menyanggah nama Pusat Olah Raga Bung Karno dan mengusulkan usulan lain.
"Nama itu tidak cocok dengan sifat dan tujuan olahraga," komentar Saifuddin. "Mengapa?" tanya Soekarno.
"Kata 'pusat' pada kalimat 'Pusat Olahraga' itu kedengarannya kok statis, tidak dinamis seperti tujuan kita menggerakkan olahraga," jawab Saifuddin.
"Usulkan nama gantinya kalau begitu!" balas Soekarno.
Baca juga: Kiper Persija Jakarta Merindukan Atmosfer Stadion Utama GBK
"Nama 'Gelanggang Olahraga' lebih cocok dan lebih dinamis," usul Saifuddin.
"Nama Gelanggang Olahraga Bung Karno kalau disingkat menjadi Gelora Bung Karno! Kan mencerminkan dinamika sesuai dengan tujuan olahraga," lanjutnya.