Hiponim: Pengertian dan Contohnya

KOMPAS.com - Semua kosakata yang ada dalam sebuah bahasa saling berhubungan satu sama lain. Salah satu bentuk hubungan kosakata tersebut adalah hiponim. Pernahkah kamu mendengar istilah hiponim?

Hiponim adalah kumpulan kata-kata yang makna semantiknya saling berhubungan dan tergabung dalam suatu jenis kelompok kata yang sama.

Hiponim memiliki hubungan secara hierarki dengan hipernim, yaitu suatu kelompok kata yang menaungi anggota-anggota kosakata hiponim.

Baca juga: Apa itu Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi?

Dalam sebuah klasifikasi kosakata, posisi hiponim berada di bawah hipernim.

Misalnya, anggrek, mawar, kenanga, dan tulip adalah hiponim dari bunga. Sedangkan bunga adalah hipernim dari anggrek, mawar, kenanga, dan tulip.

Kemudian, jika anggrek dispesifikkan lagi berdasarkan jenisnya, anggrek dapat menjadi sebuah hipernim.

Misalnya, anggrek bulan, anggrek hitam, dan anggrek kuku macan adalah hiponim dari anggrek. Sedangkan anggrek adalah hipernim dari ketiga jenis anggrek tersebut.

Dengan kata lain, hiponim merupakan kumpulan kosakata yang lebih spesifik dari sebuah hipernim.

Baca juga: Antonim: Pengertian, Sifat, dan Jenisnya

Hiponim menjelaskan konsep bahwa kosakata bisa menjadi sebuah jenis atau bagian dari kata lain yang maknanya lebih umum.  

Kata-kata hiponim yang memiliki relasi makna yang sama disebut sebagai kohiponim. Misalnya, mawar dan anggrek adalah kohiponim.

Memahami hiponim sangat penting supaya kita dapat memperkaya pengetahuan kita terhadap jenis-jenis suatu benda secara spesifik. 

Oleh karena itu, berikut disajikan beberapa contoh hiponim yang patut untuk diketahui. Berikut adalah contoh hiponim.

Baca juga: Pengertian Fonem, Morfem, Kata, dan Frasa beserta Contohnya

Baca juga: Mengenal 3 Jenis Kata Nomina beserta Contohnya

Referensi:

• Riemer, N. (2010). Introducing Semantics. New York: Cambridge University Press.
• Yule, G. (2020). The Study of Language (7th ed.). Cambridge: Cambridge University Press.