Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahasa Jawa: Nulis lan Maca Pawarta

Kompas.com - 15/05/2024, 11:07 WIB
Eliza Naviana Damayanti,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Teks pawarta yaitu teks berita yang merupakan salah satu jenis teks yang di dalamnya terdapat berbagai informasi dalam bentuk berita. Baik itu mengenai peristiwa tertentu yang disebarkan lewat media tertentu seperti media televisi, radio, internet, dan sebagainya.

Informasi yang terdapat pada teks berita itu biasanya harus bersifat fakta dan nyata. Akan tetapi, biasanya tidak semua informasi yang ada bisa dijadikan sebagai berita.

Sementara dalam bahasa Jawa, ini disebut dengan kata pawarta yang artinya teks berita yang dihadirkan dalam bahasa Jawa. Kalimat dalam teks pawarta ini pun terbagi menjadi dua, yaitu teks fakta dan opini.

Fakta maksudnya kenyataan dan bisa dibuktikan berdasarkan grafik, gambar, foto, tabel dan sebagainya. Sementara opini berisi pendapat maupun hasil pemikiran penulis pawarta yang belum dilaksanakan. 

Baca juga: 7 Contoh Teks Berita Singkat dengan Unsur 5W + 1H

Lalu bagaimana langkah awal untuk menulis pawarta? Coba perhatikan urutan menulis pawarta di bawah ini!

Perangane pawarta

Perangane pawarta (bangunan cerita) yang pokok seperti di bawah ini:

Irah-irahan (judul)

Usahakan membuat judul yang bisa memudahkan para pembaca untuk mengerti maknanya. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika menulis irah-irahan pawarta, yaitu:

  • Kudu nggambarake isine pawarta. (harus menggambarkan isi berita)
  • Ngedohne tetembungan kang bombastis. (menjauhkan kalimat yang bombastis)
  • Ngedohne saka salah tafsir. (menjauhkan dari salah tafsir)
  • Aja adu-adu (adu domba) ngedu wong utawa golongan. (jangan mengadu domba orang atau golongan)
  • Prayoga migunakake ukara tanduk lan aja migunakan ukara inverse. (sebaiknya menggunakan kalimat aktif)
  • Judul utawa irah-irahan kang arupa opini perlu nyebutake sumbere. (judul yang berupa opini perlu menyebutkan sumbernya)
  • Irah-irahan kudu bisa dudut kawigaten. (judul harus bisa mencakup semua isi berita)

Alinea pambuka

Alinea pambuka di dalam pawarta itu harus bisa memperhatikan tiga hal ini, yaitu:

  • Dudut kawigaten pawaca. (menarik perhatian pembaca)
  • Menehi informasi, babakan kang penting ing pawarta iku. (memberikan informasi tentang isi berita)
  • Bisa jurung pamaca amrih bisane mlebu ing perangan isi pawarta sabanjure. (bisa menarik pembaca untuk memasuki bagian isi berita setelahnya)

Awak pawarta

Di dalam awak pawarta ini, mewujudkan isi dari sebuah pawarta, biasanya awak pawarta ini mewujudkan bagian yang tidak terlalu penting jika dibandingkan dengan alinea sebelumnya.

Maka dari itu, di sini ditelaah piramida terbalik, yaitu kalimat dibagian sebelah bawah mewujudkan informasi yang kurang penting sehingga bisa dipotong. 

Awak-awak di sini yaitu pokok-pokok atau bagian penting yang membangun pawarta. Di dalam Bahasa Indonesia, lumrah disebut unsur atau struktur berita. Awake pawarta yaitu dengan wujud 5W + 1H seperti dibawah ini:

  • Apa (what), apa yang sedang terjadi
  • Sapa (who), siapa paraga atau orang yang ada di peristiwa yang terjadi
  • Ing ngendi (where), di mana terjadinya peristiwa
  • Dhek kapan (when), kapan terjadinya peristiwa
  • Genea (why), kenapa peristiwa itu bisa terjadi
  • Kepriye (how), bagaimana peristiwa itu bisa terjadi 

Panutupe pawarta

Bagian yang terakhir dari pawarta yaitu penutup. Penutup pawarta jenisnya seperti di bawah ini:

  • Berupa ringkasan. Kang arupa ringkasan iki isine malah ngarah ing perangan alinea.
  • Berupa inti. Isine dudutan saka sapa kang dicrítakake.
  • Puncak (klimaks). Ditulis runtut (kronologis).
  • Mengagetkan. Mengarahkan para pembaca dalam perkara yang tidak terduga sebelumnya 
  • Memberikan kesan berita itu tidak ada habisnya

Titikane pawarta

Titikane pawarta Bahasa Jawa yang baik adalah:

  • Migunakake basa kang gampang dimangerteni. (menggunakan bahasa yang gampang dimengerti)
  • Kudu ngemot 6 perangan, yaiku what, who, why, when, where, lan how. (harus memuat 6 hal, yaitu what, who, why, when, where, dan how)
  • Katulis kanthi bener lan apa anane. (tertulis dengan benar dan apa adanya)

Cara mencari pawarta

Cara mencari pawarta, yaitu:

  • Wawansabda (wawancara), yaitu bertanya dengan orang lain (saksi, pelaku, ahli) mengenai perkara atau tentang apa penyebab dari peristiwa.
  • Melihat, merekam, memfoto,mencatat semua peristiwa yang terjadi.
  • Mengunduh pawarta dari kantor berita, internet, radio dan lain-lain dengan tetap menyebutkan sumbernya.
  • Panaliten. Untuk melengkapi pawartayang sudah ditulis, pekerjaan wartawan bisa juga melakukan panaliten di buku, dokumen, yang bisa wujud data, tabel dan informasi lainnya.

Tandha jeda ing pamacane pawarta

Di dalam membaca teks pawarta, ada bagian jeda yang harus kita mengerti. Tanda-tanda jeda tersebut yaitu:

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com