KOMPAS.com - Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menerima, mengolah, juga menyimpan data spasial.
Salah satu jenis data yang sering digunakan dalam SIG, yakni data vektor.
Dilansir dari situs Bappeda Provinsi NTB, data vektor adalah data yang merepresentasikan bentuk muka Bumi ke dalam kumpulan titik, garis, dan poligon.
Salah satu kelebihan data vektor, yakni ketepatan dalam merepresentasikan data spasial. Sehingga titik, batasan, dan garis yang dihasilkan terlihat lebih nyata.
Kelebihan data vektor lainnya, yaitu ketepatan analisis yang membutuhkan ketepatan posisi, seperti wilayah sungai, pegunungan, dan lain-lain.
Di balik kelebihannya, data vektor mempunyai sejumlah kelemahan. Apa saja kelemahan data vektor dalam SIG?
Baca juga: 5 Keunggulan Penggunaan Data Vektor dalam Sistem Informasi Geografis
Menurut Rolly Maulana dalam buku Pengantar Sistem Informasi Geografis (2019), salah satu kelemahan data vektor adalah butuh alat yang mahal.
Untuk menangkap, mengumpulkan, mengolah, dan menyimpan data vektor, dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang mahal.
Selain itu, kelemahan data vektor dalam SIG (Sistem Informasi Geografis) lainnya adalah pengguna tidak mudah berkreasi.
Sebab, data vektor lebih bersifat kompleks, dan membutuhkan analisis yang lebih mendalam sesuai fungsinya.
Dikutip dari buku Sistem Informasi Geografis (2017) oleh Ahmat Adil, berikut beberapa kelemahan data vektor SIG:
Baca juga: Sistem Informasi Geografis: Sejarah dan Definisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.