Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Proses Terbentuknya Guntur?

Kompas.com - 31/08/2023, 12:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Bunyi ledakan yang menggelegar akibat pemuaian udara secara tiba-tiba disebut guntur. Namun, tahukah kamu bagaimana guntur bisa terjadi? Untuk mengetahuinya, berikut adalah proses terbentuknya guntur!

Proses terbentuknya guntur terjadi ketika udara hangat dan udara dingin bertemu di atmosfer. Dilansir dari NASA, udara hangat memiliki tetesan air sedangkan udara panas memiliki kristal es.

Ketika udara panas dan udara dingin bertemu, karena massa jenis yang lebih ringan udara hangat akan naik ke atas.

Tetesan air kemudian bergabung dengan kristal es yang lebih besar dan mulai jatuh menjadi hujan es, sehingga kembali bergesekan dengan kristal es lainnya yang bermuatan positif.

Pergerakan muatan listrik dalam awannasa.gov Pergerakan muatan listrik dalam awan

Baca juga: Bagaimana Petir Terjadi?

Dilansir dari Met Office: Weather and Climate Change, muatan negatif terbentuk di fasar awan tempat hujan es berkumpul, sedangkan kristal es yang lebih ringan tetap berada di dekat punca awan.

Sehingga, bagian atas awan bermuatan positif sedangkan bagian bawahnya bermuatan negatif. Muatan negatif di dasar awan terus membesar.

Adapun, bumi memiliki muatan positif yang membuat muatan negatif di awan tertarik.

Perbedaan potensial yang besar membuat awan melepaskan energinya yang menghasilkan arus listrik yang besar.

Arus listrik yang besar tersebut menyambar bumi dengan kecepatan tinggi, sehingga terlihat sebagai sambaran atau yang kita kenal sebagai petir.

Baca juga: Beda Potensial Listrik: Pengertian dan Rumusnya

Petir membawa arus listrik dalam jumlah besar dan energi yang memanaskan udara di sekitarnya.

Dilansir dari SciJinks NOAA, petir memanaskan udara di sekitarnya hingga mencapai suhu 30.000° C atau sekitar lima keli lebih panas dari permukaan matahari.

Panas yang sangat besar tersebut, memuaikan udara secara tiba-tiba dan menyebabkan udara mengembang secara eksplosif.

Seperti ledakan, pemuaian udara secara tiba-tiba tersebut menghasilkan gelombang kejut dan membuat udara berkontraksi dengan cepat.

Hal tersebut menggetarkan kolom udara dan menciptakan suara gemuruh yang kita dengar sebagai guntur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com