Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Logam Bersifat Ulet dan Mudah Ditempa?

Kompas.com - 10/08/2023, 17:00 WIB
Silmi Nurul Utami

Penulis

KOMPAS.com – Logam adalah kelompok unsur kimia yang berkilau, ulet, dan memiliki konduktivitas tinggi. Sifat ulet logam membuatnya mudah dibentuk. Namun, tahukah kamu mengapa logam bersifat ulet dan mudah ditempa? Berikut adalah penjelasannya!

Dilansir dari Thought Co, disebut ulet karena logam mampu ditempa dan diregangkan tanpa menjadi lemah atau lebih rapuh dalam prosesnya.

Logam bersifat ulet karena unsur logam memiliki daktilitas atau kemampuan logam menahan tegangan tarik.

Baca juga: Ikatan Logam: Definisi, Sifat-Sifat, Pembentukan dan Contohnya

Daktilitas logam berasal dari kemampuan atomnya. Dilansir dari Chemguide, atom-atom penyusun logam dapat berguling satu sama lain ke posisi baru tanpa memutus ikatan logamnya.

Artinya ketika logam diberikan tekanan besar, ikatan antar atomnya tidak langsung terputus seperti pada senyawa lain.

Melainkan, atom-atom tersebut akan berguling satu sama lain dan menempati posisi baru mengikuti tekanan yang diberikan.

Namun, ikatan logamnya tidak akan putus. Sehingga, logam yang ditempa dan ditarik akan memiliki bentuk baru namun tidak rusak dan tetap kuat.

Baca juga: Logam: Pengertian, Unsur, Sifat, dan Klasifikasinya

Inilah mengapa logam dapat ditempa menjadi tipis ataupun ditarik menjadi panjang tanpa rusak ataupun kehilangan sifat logamnya.

Dilansir dari Chemistry LibreTexts, sebagai contoh logam perak seberat 100 gram dapat ditarik menjadi kawat tipis yang mencapai panjang 200 meter.

Tanpa sifat ulet atau daktilitas logam, perak mungkin akan terputus dan rusak ketika ditarik dan tidak bisa dijadikan sebagai kawat.

Contoh logam dengan keuletan tinggi adalah emas, perak, platinum, dan tembaga. Namun, tidak semua logam bersifat ulet.

Beberapa di antaranya memiliki keuletan rendah seperti timbal, merkuri, dan seng.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com