KOMPAS.com - Stratifikasi sosial adalah pembagian atau penggolongan masyarakat menjadi beberapa lapisan atau kelompok.
Nama lain stratifikasi sosial ialah pelapisan sosial. Pada dasarnya, stratifikasi ini membahas tentang penguasaan sumber sosial.
Adapun yang dimaksud sumber sosial adalah segala sesuatu yang dipandang berharga oleh masyarakat, namun terbatas jumlahnya.
Apa itu stratifikasi sosial dan bagaimana contohnya?
Dikutip dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), stratifikasi sosial adalah penggolongan masyarakat ke dalam lapisan tertentu yang disusun bertingkat.
Susunan ini biasanya terbagi menjadi kelas atas (upper class), kelas menengah (middle class), dan kelas bawah (lower class).
Baca juga: Stratifikasi Sosial: Arti, Dasar, dan Jenisnya
Menurut Siti Kholifah, dkk dalam buku Pengantar Sosiologi (2021), kata stratifikasi sosial berasal dari kata stratum dan socius.
Stratum artinya lapisan, sedangkan socius berarti masyarakat. Jadi, stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial pada individu atau masyarakat.
Umumnya stratifikasi sosial terjadi karena adanya nilai atau hal yang dipandang berharga oleh masyarakat, sehingga mereka berusaha menjaganya.
Stratifikasi sosial juga bisa terjadi karena adanya kesenjangan hak, kewajiban, dan tanggung jawab sosial yang dimiliki individu atau kelompok.
Jika penggolongannya berbeda, hak dan kewajiban yang dimiliki tiap individu atau kelompok pun juga akan berbeda.
Berdasarkan penjelasan di atas, kita bisa menyimpulkan bahwa pengertian stratifikasi sosial adalah penggolongan atau pelapisan individu ke dalam kelas sosial tertentu.
Baca juga: Pengertian Stratifikasi Sosial dan Jenis-jenisnya
Pengertian stratifikasi sosial lainnya ialah penggolongan individu atau masyarakat ke dalam lapisan tertentu.
Berikut beberapa contoh stratifikasi sosial: